Pilihan Dokter Spesialis Anak Nganjuk, dr. Yeni K., Sp. A

dokter spesialis anak Nganjuk

GTM atau Gerakan Tutup Mulut adalah kondisi ketika anak menolak makan atau tidak mau membuka mulut saat waktu makan tiba. Masalah ini sering kali membuat orang tua cemas karena bisa berdampak pada tumbuh kembang anak, terutama jika berlangsung dalam jangka waktu lama.

Namun, menurut dokter spesialis anak Nganjuk, GTM adalah fase yang umum anak alami, terutama pada usia 1–5 tahun. Kondisi bisa teratasi dengan pendekatan yang tepat.

Artikel ini akan membahas secara lengkap penyebab GTM, dampaknya, serta strategi penanganan GTM pada anak yang efektif dan ramah anak.

Apa Itu GTM (Gerakan Tutup Mulut)?

GTM adalah istilah populer di kalangan orang tua Indonesia yang menggambarkan perilaku anak yang menolak makan dengan menutup mulut, memalingkan wajah, atau menangis ketika ditawari makanan. GTM bisa terjadi secara tiba-tiba atau menjadi kebiasaan harian.

Hal ini tidak selalu menunjukkan adanya gangguan medis, namun bisa menjadi sinyal bahwa anak mengalami masalah psikologis, kejenuhan, atau ketidaksesuaian pada proses pemberian makan.

Penyebab Umum GTM pada Anak

Agar penanganan GTM pada anak bisa efektif, penting untuk memahami penyebabnya terlebih dahulu. Berikut adalah beberapa penyebab umum GTM:

  • Anak Merasa Tertekan Saat Makan
    Memaksa anak makan atau memarahi mereka saat makan dapat membuat anak mengaitkan waktu makan dengan tekanan, bukan kebutuhan.
  • Jadwal Makan Tidak Teratur
    Jadwal makan yang tidak konsisten bisa membuat anak merasa belum lapar saat waktu makan tiba.
  • Menu Tidak Variatif atau Tidak Sesuai Selera
    Anak bisa bosan jika terus Anda beri makanan yang sama atau tidak menyukai rasa/tekstur tertentu.
  • Tumbuh Gigi atau Sedang Sakit
    Rasa tidak nyaman pada gusi, tenggorokan, atau tubuh dapat membuat anak enggan makan.
  • Stimulasi Gadget Saat Makan (Distraksi)
    Menyajikan makanan sambil menonton TV atau gadget bisa mengalihkan perhatian anak dari makanan, yang dalam jangka panjang menurunkan nafsu makannya.

Dampak GTM

Jika GTM berlangsung dalam waktu lama dan tidak ditangani dengan benar, dampaknya bisa cukup serius, antara lain:

  • Berat badan anak tidak naik atau turun.
  • Kekurangan gizi, terutama mikronutrien penting seperti zat besi, kalsium, dan vitamin A.
  • Perkembangan motorik dan kognitif yang terhambat.
  • Gangguan pada pola tidur dan emosi anak.

Strategi Penanganan GTM yang Efektif

Berikut adalah beberapa tips dan strategi yang bisa diterapkan orang tua untuk menangani GTM secara bijak:

1. Ciptakan Suasana Makan yang Menyenangkan

Libatkan anak dalam proses memilih atau menyiapkan makanan. Ajak mereka duduk bersama saat makan keluarga tanpa tekanan atau paksaan.

2. Atur Jadwal Makan yang Konsisten

Terapkan jam makan yang teratur, termasuk waktu makan utama dan camilan sehat. Hindari memberikan susu atau camilan mendekati waktu makan.

3. Berikan Pilihan Menu yang Variatif

Eksplorasi berbagai menu baru dengan warna, bentuk, dan rasa yang menarik bagi anak. Misalnya, potongan buah yang dibentuk lucu atau nasi berbentuk karakter.

4. Gunakan Metode Baby Led Weaning (BLW) Bila Perlu

BLW memberikan anak kontrol penuh atas proses makan, yang bisa meningkatkan kemandirian dan rasa percaya diri anak terhadap makanan.

5. Hindari Gadget Saat Makan

Latih anak untuk fokus makan tanpa distraksi. Ini membantu anak mengenali rasa lapar dan kenyang secara alami.

6. Evaluasi Kesehatan Anak

Jika GTM berlangsung lebih dari dua minggu atau disertai gejala seperti demam, diare, atau berat badan menurun drastis, segera konsultasikan dengan dokter anak atau ahli gizi.

Kapan Harus ke Dokter Spesialis Anak Terbaik di Nganjuk?

Tidak semua GTM membutuhkan intervensi medis. Namun, Anda perlu waspada dan berkonsultasi ke dokter jika:

  • Anak mengalami GTM lebih dari 14 hari.
  • Berat badan anak tidak bertambah dalam waktu tiga bulan.
  • Anak mengalami gangguan tidur, lemas, atau terlihat kurang bertenaga.
  • Ada tanda-tanda alergi makanan atau gangguan pencernaan.

Penanganan GTM pada anak memerlukan kesabaran, konsistensi, dan empati dari orang tua. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis anak Nganjuk agar penanganan lebih terarah.

Salah satu pilihan dokter anak di Nganjuk adalah dr. Yeni Kusumawati, Sp. A. Beliau berpraktek di Rumah Sakit Bhayangkara TK. III Nganjuk. Jadwal praktek dr. Yeni ialah setiap hari Senin – Jumat pukul 14.00 – 17.00 WIB.

Beliau juga bisa Anda temui di RSD Kertosono Nganjuk, setiap hari Senin – Sabtu. Untuk info lebih lanjut, silakan hubungi nomor layanan 0815-5665-5405. Selain di rumah sakit, dr. Yeni juga membuka praktek mandiri di Jl. AS Tubun I No. 4, Kauman, Nganjuk.

Jam buka prakteknya setiap hari Senin – Jumat pukul 17.00 – 20.00 WIB dan hari Sabtu pukul 06.00 – 08.00 WIB.

Untuk mengetahui info praktek dokter spesialis lain yang lengkap dan akurat, silakan kunjungi laman praktekdokterspesialis.com.

Recommended For You

Tinggalkan Balasan