
Post-Traumatic Stress Disorder (PTSD) atau gangguan stres pasca trauma adalah kondisi kesehatan mental yang muncul setelah seseorang mengalami atau menyaksikan peristiwa traumatis. Menurut dr. Nurmi, Sp. KJ, kondisi ini dapat memengaruhi pikiran, emosi, hingga perilaku penderitanya dalam jangka panjang.
Sayangnya, banyak orang yang belum sepenuhnya memahami apa itu PTSD, sehingga gejalanya sering diabaikan atau disalahartikan. Berikut ulasan lengkapnya!
Apa Itu PTSD?
PTSD adalah gangguan psikologis yang biasanya terjadi setelah seseorang mengalami kejadian yang sangat menakutkan, menyedihkan, atau membahayakan nyawa.
Beberapa contoh peristiwa menurut dokter kesehatan jiwa Kebumen yang dapat memicu PTSD antara lain kecelakaan berat, bencana alam, kekerasan fisik atau seksual, peperangan, dan kehilangan orang terdekat secara tragis.
Tidak semua orang yang mengalami trauma akan mengembangkan PTSD. Faktor seperti dukungan sosial, kepribadian, dan riwayat kesehatan mental turut memengaruhi kemungkinan terjadinya gangguan ini.
Gejala PTSD yang Perlu Anda Waspadai
Gejala PTSD dapat muncul dalam hitungan minggu atau bahkan bertahun-tahun setelah peristiwa traumatis. Beberapa gejala yang umum meliputi:
- Flashback dan mimpi buruk – Penderita sering mengingat kembali peristiwa traumatis seolah-olah sedang terjadi.
- Hindari pemicu trauma – Menghindari orang, tempat, atau situasi yang mengingatkan pada kejadian tersebut.
- Perubahan suasana hati – Merasa sedih, marah, takut, atau mati rasa secara emosional.
- Gangguan tidur dan konsentrasi – Sulit tidur, mudah terbangun, atau kehilangan fokus dalam beraktivitas.
Jika gejala ini berlangsung lebih dari sebulan dan mengganggu aktivitas sehari-hari, kemungkinan besar seseorang mengalami PTSD dan perlu mendapatkan penanganan.
Penyebab dan Faktor Risiko PTSD
PTSD disebabkan oleh pengalaman traumatis yang sangat kuat dan membekas di ingatan. Namun, tidak semua orang bereaksi sama terhadap trauma. Beberapa faktor yang meningkatkan risiko terjadinya PTSD meliputi:
- Mengalami trauma yang berulang atau sangat parah.
- Tidak memiliki dukungan sosial yang memadai setelah kejadian.
- Riwayat gangguan mental seperti depresi atau kecemasan.
- Adanya trauma di masa kecil, seperti kekerasan atau penelantaran.
Cara Mengatasi dan Mengelola PTSD
Penanganan PTSD memerlukan bantuan profesional kesehatan mental. Beberapa metode yang umum digunakan antara lain:
- Terapi psikologis (psikoterapi) – Seperti Cognitive Behavioral Therapy (CBT) atau terapi paparan untuk membantu mengelola pikiran dan emosi.
- Pengobatan – Dokter mungkin meresepkan obat antidepresan atau antiansietas untuk mengurangi gejala.
- Dukungan sosial – Berbicara dengan keluarga, teman, atau bergabung dalam kelompok dukungan dapat membantu proses pemulihan.
- Teknik relaksasi – Meditasi, pernapasan dalam, dan olahraga ringan membantu menenangkan pikiran.
Jadwal Praktek Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa di Kebumen
PTSD adalah gangguan mental serius yang bisa dialami siapa saja setelah peristiwa traumatis. Memahami gejalanya, mengetahui faktor risiko, dan segera mencari bantuan profesional adalah langkah penting untuk pemulihan.
Dengan penanganan yang tepat, penderita PTSD memiliki peluang besar untuk kembali menjalani kehidupan yang sehat dan produktif. Bagi warga Kebumen, salah satu rekomendasi dokter kesehatan jiwa Kebumen adalah dr. Nurmi Widyarti, Sp. KJ.
dr. Nurmi, Sp. KJ berpraktek di RSUD dr. Soedirman Kebumen dan RSU Palang Biru Gombong Kebumen. Di RSUD dr. Soedirman, jadwal praktek beliau adalah setiap hari Senin, Rabu, Sabtu mulai pukul 09.00 WIB sampai dengan selesai.
Sedangkan di RSU Palang Biru Gombong, dr. Nurmi, Sp. KJ praktek pada hari Selasa dan Rabu pukul 15.00 WIB – selesai. Beliau juga merupakan founder Selaras Jiwa Kebumen, yakni yayasan yang berfokus pada penanganan ODGJ (Orang dengan Gangguan Jiwa) di Kebumen dan sekitarnya.
Untuk mengetahui jadwal praktek dokter spesialis lain yang akurat, silakan kunjungi laman praktekdokterspesialis.com.