Dokter Kesehatan Jiwa Jember, Praktek dr. Justina Evy

Dokter Kesehatan Jiwa Jember, Praktek dr. Justina Evy

Pernahkah Sobat merasa tiba-tiba cemas berlebihan, jantung berdebar kencang, sulit bernapas, dan tubuh gemetar tanpa alasan yang jelas? Menurut dokter kesehatan jiwa Jember, bisa jadi itu adalah gejala panic attack atau serangan panik.

Panic attack merupakan kondisi psikologis yang bisa terjadi secara mendadak dan seringkali membuat penderitanya merasa seolah-olah akan pingsan, bahkan meninggal. Sayangnya, banyak orang yang masih salah dalam menangani panic attack, baik saat mengalaminya sendiri maupun saat menolong orang lain.

Kesalahan penanganan ini justru bisa memperburuk kondisi atau membuat serangan panik makin sering kambuh. Nah, agar Sobat bisa lebih bijak dan tepat dalam menghadapinya, yuk kita bahas apa saja kesalahan umum dalam penanganan panic attack!

Kesalahan Umum dalam Penanganan Panic Attack

Mengira Panic Attack adalah Serangan Jantung

Ini adalah kesalahan yang paling sering terjadi. Gejala panic attack seperti nyeri dada, jantung berdebar, dan napas sesak memang mirip dengan serangan jantung. Tapi, panic attack biasanya tidak menyebabkan kerusakan fisik pada jantung. Meski begitu, tetap penting untuk memeriksakan diri ke dokter jika gejalanya pertama kali muncul, agar bisa dibedakan secara medis.

Tips untuk Sobat: Bila mengalami gejala serupa, tetap tenang dan cobalah untuk fokus pada pernapasan. Jika gejala mereda dalam 10–15 menit, besar kemungkinan itu adalah panic attack.

Memaksa Diri untuk “Tegar” dan Menahan Emosi

Sobat, salah satu kesalahan besar dalam menghadapi serangan panik adalah berpura-pura kuat atau menahan rasa takut. Emosi yang ditekan justru akan memperparah kondisi.

Dokter kesehatan jiwa Jember menjelaskan bahwa panic attack tidak akan hilang hanya karena kita menyangkal keberadaannya. Justru, menerima bahwa kita sedang mengalami panic attack adalah langkah awal yang bijak.

Saran praktis: Akui saja, “Oke, aku sedang panik sekarang,” lalu arahkan diri untuk tenang dengan teknik pernapasan atau grounding.

Memberikan Nasihat Klise: “Tenang Saja, Jangan Dipikirkan”

Saat menemani orang yang sedang mengalami panic attack, Sobat mungkin ingin menghibur mereka. Tapi mengatakan “tenang aja”, “jangan lebay”, atau “itu cuma di pikiranmu” justru bisa membuat mereka merasa tidak dipahami dan semakin tertekan. Orang yang sedang panik butuh validasi dan pendampingan, bukan penyangkalan.

Lebih baik katakan: “Aku di sini, kamu aman. Tarik napas pelan-pelan bareng aku, ya.”

Tidak Mencari Bantuan Profesional

Sobat, panic attack bukanlah sekadar rasa takut yang bisa hilang sendiri. Bila sudah sering kambuh, memengaruhi aktivitas sehari-hari, dan menimbulkan rasa cemas berlebihan, maka sudah saatnya mencari bantuan psikolog atau psikiater. Jangan menunda karena penanganan lebih dini bisa mengurangi risiko gangguan kecemasan jangka panjang.

Mengandalkan Obat Penenang Tanpa Pengawasan

Beberapa orang langsung mengonsumsi obat penenang setiap kali gejala panik muncul. Padahal, penggunaan obat tanpa resep atau pemantauan dari dokter bisa berbahaya. Terlalu bergantung pada obat juga bisa menghambat perkembangan kemampuan dalam mengelola stres secara alami.

Ingat: Obat bisa membantu, tapi bukan solusi utama. Terapi dan latihan teknik relaksasi tetap dibutuhkan.

Info Praktek Dokter Justina Evy Tyaswati, Sp. KJ

Sobat, panic attack memang bisa terasa menakutkan, tetapi dengan pemahaman yang tepat dan penanganan yang bijak, kondisi ini bisa dikendalikan. Jangan sampai kesalahan-kesalahan di atas justru memperparah keadaan. Baik saat mengalaminya sendiri maupun menemani orang lain, penting untuk tetap tenang, sadar akan situasi, dan segera mencari bantuan profesional bila diperlukan.

Rekomendasi dokter kesehatan jiwa Jember yang bisa Sobat ajak diskusi adalah Dokter Justina Evy Tyaswati, Sp. KJ. Beliau merupakan psikiater atau spesialis kesehatan jiwa yang sekarang sedang melayani pasien di RS Perkebunan Jember Klinik dan RSD dr. Soebandi Kabupaten Jember.

Dokter Justina membuka praktek di Jember Klinik setiap Senin, Selasa, dan Kamis pukul 17.00 – 19.00 WIB. Jadwal tersebut bisa berubaha kapan saja sehingga Sobat perlu mengakses jemberklinik.co.id untuk informasi pelayanan terbaru.

Sementara itu, jadwal pelayanan dokter Justina di RSD dr. Soebandi Kabupaten Jember sebagai berikut:

  • Selasa dan Kamis: 07.00 – 15.00 WIB
  • Rabu: 08.00 – 15.00 WIB
  • Jumat: 08.00 – 14.30 WIB

Untuk informasi mengenai pendaftaran online maupun jadwal terbaru, silakan langsung mengunjungi situs resmi RSD di rsddrsoebandi.jemberkab.go.id.

Itulah rekomendasi dokter spesialis kesehatan jiwa yang bisa masyarakat Jember dan sekitarnya andalkan. Dapatkan informasi mengenai praktek dokter spesialis lainnya dengan mengunjungi praktekdokterspesialis.com. Salam sehat dan semoga bermanfaat.

Recommended For You