Tonometri adalah salah satu prosedur medis yang dilakukan untuk mengukur tekanan di dalam bola mata (tekanan intraokular). Pemeriksaan ini menurut dr. Rigan, Sp, M sangat penting untuk mendeteksi adanya risiko penyakit mata serius seperti glaukoma, yaitu kondisi yang dapat menyebabkan kerusakan saraf optik dan kebutaan permanen jika tidak mendapatkan penanganan dengan cepat.
Tekanan bola mata yang terlalu tinggi kata dokter spesialis mata Sukoharjo bisa menjadi tanda awal glaukoma, sementara tekanan yang terlalu rendah dapat menunjukkan adanya gangguan lain pada struktur mata.
Karena itu, tonometri menjadi bagian penting dalam pemeriksaan mata rutin, terutama bagi orang yang memiliki riwayat penyakit mata atau berusia di atas 40 tahun.
Jenis-jenis Pemeriksaan Tonometri
Ada beberapa metode yang digunakan dalam pemeriksaan tonometri, tergantung pada alat dan teknik yang dipakai oleh dokter mata. Berikut beberapa jenis yang umum digunakan:
1. Tonometri Aplanasi (Goldmann Applanation Tonometry)
Ini merupakan metode paling akurat dan sering digunakan di klinik mata. Dokter akan meneteskan obat bius dan pewarna fluoresen ke mata, lalu menggunakan alat khusus untuk menekan kornea secara ringan guna mengukur tekanan bola mata.
2. Tonometri Non-Kontak (Air Puff Test)
Metode ini menggunakan hembusan udara ringan yang diarahkan ke permukaan mata. Cara ini tidak menimbulkan rasa sakit dan tidak memerlukan obat tetes bius. Biasanya, metode ini digunakan untuk skrining awal tekanan mata.
3. Tonometri Digital atau Portabel
Digunakan untuk pasien yang sulit melakukan pemeriksaan standar, seperti anak-anak atau pasien dengan kondisi medis tertentu. Alat ini lebih praktis dan dapat memberikan hasil cepat.
Prosedur Pemeriksaan Tonometri
Proses tonometri umumnya berlangsung cepat dan tidak menimbulkan rasa sakit yang signifikan. Berikut tahapannya secara umum:
- Pasien diminta duduk di depan alat pemeriksa.
- Dokter akan meneteskan obat bius lokal agar mata tidak terasa perih.
- Pemeriksaan dilakukan sesuai dengan metode yang dipilih.
- Hasil tekanan mata akan muncul dalam satuan milimeter air raksa (mmHg).
Nilai normal tekanan mata umumnya berada pada kisaran 10–21 mmHg. Bila hasilnya di luar batas tersebut, dokter akan melakukan pemeriksaan lanjutan untuk menentukan penyebabnya.
Pentingnya Pemeriksaan Tonometri Secara Berkala
Pemeriksaan tonometri tidak hanya untuk mendeteksi glaukoma, tetapi juga dapat membantu menemukan gangguan lain seperti cedera mata, infeksi, atau komplikasi pascaoperasi mata. Pemeriksaan ini direkomendasikan untuk dilakukan setidaknya satu kali setiap tahun, terutama bagi individu dengan faktor risiko tinggi seperti:
- Memiliki riwayat keluarga glaukoma
- Mengalami rabun jauh atau rabun dekat parah
- Pernah menjalani operasi mata
- Mengonsumsi obat steroid jangka panjang
Jadwal Praktek Dokter Spesialis Mata Terbaik di Sukoharjo
Tonometri merupakan pemeriksaan penting untuk menilai tekanan bola mata dan mendeteksi dini gangguan penglihatan seperti glaukoma.
Prosedur ini cepat, aman, dan tidak menimbulkan rasa sakit berarti. Dengan pemeriksaan rutin, kondisi mata dapat dipantau lebih baik sehingga risiko kerusakan penglihatan dapat diminimalkan.
Menjaga kesehatan mata tidak hanya melalui gaya hidup sehat, tetapi juga dengan melakukan pemeriksaan tonometri secara berkala di dokter spesialis mata Sukoharjo. Salah satu rekomendasinya adalah dr. Rigan Ndaru Wicaksono, Sp. M.
dr. Rigan, Sp. M saat ini berpaktek dri RSUD Ir. Soekarno Sukoharjo. Melansir dari website resmi rumah sakit rsud.sukoharjokab.go.id, jadwal praktek beliau ialah setiap hari Senin – Kamis pukul 08.30 – 12.00 WIB, dan hari Jumat – Sabtu pukul 08.00 – 10.30 WIB.
Anda bisa daftar konsultasi secara online melalui website. dr. Rigan, Sp. M juga membuka praktek mandiri di daerah Barengan, Pondok, Kecamatan Nguter, Sukoharjo. Silakan membuat janji temu dengan dr. Rigan, Sp. M melalui nomor 0857-2840-6555.
Bagi yang sedang mencari tahu jadwal praktek dokter spesialis lain di Sukoharjo dan sekitarnya, bisa klik laman praktekdokterspesialis.com.
