Rekomendasi Dokter Spesialis Anak Sragen, dr. Corina, Sp. A

dokter spesialis anak Sragen dr. Corina Sp. A

Flu Singapura atau Hand, Foot, and Mouth Disease (HFMD) merupakan penyakit menular yang sering menyerang anak-anak, terutama usia di bawah 10 tahun. Penyakit ini kata dr. Corina, Sp. A disebabkan oleh virus dari kelompok enterovirus, paling umum Coxsackievirus A16 dan Enterovirus 71.

Meskipun gejalanya mirip flu biasa, Flu Singapura menurut dokter spesialis anak Sragen memiliki tanda khas yang membedakannya dan perlu orang tua waspadai tidak menimbulkan komplikasi serius. Simak ulasannya sampai akhir!

Ciri-ciri dan Gejala Awal Flu Singapura

Pada tahap awal, anak yang terinfeksi virus penyebab Flu Singapura biasanya menunjukkan gejala ringan seperti:

  • Demam tinggi mendadak selama 1–2 hari
  • Sakit tenggorokan dan kehilangan nafsu makan
  • Lesu atau rewel karena rasa tidak nyaman di tubuh

Setelah demam menurun, gejala khas mulai muncul, yaitu ruam dan lepuh pada area tertentu.

Gejala Khas pada Kulit dan Mulut

Beberapa hari setelah demam, muncul bintik-bintik merah kecil yang kemudian berubah menjadi lepuhan berisi cairan. Ciri khas ini menjadi pembeda utama antara Flu Singapura dan flu biasa. Umumnya, ruam muncul di:

  • Mulut dan lidah: luka kecil seperti sariawan yang terasa perih saat makan atau minum
  • Tangan dan kaki: bintik merah di telapak tangan dan kaki, kadang terasa gatal atau nyeri
  • Area bokong atau lipatan paha: pada bayi dan balita, ruam bisa meluas ke bagian ini

Lesi atau ruam tersebut biasanya akan mengering dan sembuh dalam 7–10 hari, tetapi selama masa ini anak tetap bisa menularkan virus ke orang lain.

Penularan dan Risiko Komplikasi

Flu Singapura sangat mudah menular, terutama melalui air liur, cairan lepuh, atau feses penderita. Anak-anak yang berada di lingkungan sekolah atau tempat penitipan anak memiliki risiko lebih tinggi tertular.

Meskipun umumnya tidak berbahaya, komplikasi dapat terjadi bila tidak ditangani dengan baik. Infeksi Enterovirus 71 misalnya, dapat menyebabkan gangguan pada otak dan sistem saraf seperti meningitis atau ensefalitis. Oleh karena itu, pengawasan medis tetap diperlukan.

Cara Penanganan dan Pencegahan di Rumah

Hingga kini, belum ada obat khusus untuk mengatasi Flu Singapura. Pengobatan lebih difokuskan pada meringankan gejala dan menjaga daya tahan tubuh anak.
Beberapa langkah yang bisa dilakukan di rumah antara lain:

  • Beri anak cairan yang cukup untuk mencegah dehidrasi.
  • Hindari makanan pedas atau asam yang dapat memperparah luka di mulut.
  • Jaga kebersihan tangan dan peralatan makan untuk mencegah penyebaran virus.
  • Biarkan anak beristirahat cukup hingga gejala mereda.

Jika demam tak kunjung turun atau anak tampak sangat lemah, segera periksakan ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Jadwal Praktek Dokter Spesialis Anak di Sragen, Catat, ya!

Gejala flu Singapura pada anak umumnya meliputi demam, sariawan, serta ruam di tangan dan kaki. Meski sering sembuh sendiri, penyakit ini tetap perlu orang tua waspadai karena bisa menular dan menimbulkan komplikasi.

Orang tua sebaiknya menjaga kebersihan, memastikan anak cukup istirahat, serta segera membawa ke dokter spesialis anak Sragen bila gejala tampak berat. Salah satu rekomendasinya adalah dr. Corina Lisa, M. Sc., Sp. A., MARS.

Beliau adalah dokter spesialis anak yang bertugas di RSU Sarila Husada Sragen. Melansir dari Instagram resmi @rssarilahusada, jadwal praktek dr. Corina, Sp. A ialah setiap hari Senin – Kamis pukul 12.00 WIB – selesai. Untuk hari Jumat dan Sabtu, beliau melayani pasien sesuai dengan perjanjian.

Jadwal dr. Corina, Sp. A ini bisa berubah sewaktu-waktu, jadi Anda bisa menghubungi Call Center (0271) 891538 atau 081-331-000-066 untuk konfirmasi dan pendaftaran. Anda juga bisa berkonsultasi secara online dengan dr. Corina, Sp. A melalui aplikasi Alodokter.

Untuk mengetahui jadwal praktek dokter spesialis lain di kota/kabupaten di Jawa Tengah selengkapnya, bisa klik website praktekdokterspesialis.com.

Recommended For You

Tinggalkan Balasan