Praktek Dokter Kesehatan Jiwa Batang, dr. Rilla, Sp. KJ

Praktek Dokter Kesehatan Jiwa Batang, dr. Rilla, Sp. KJ

Topik mengenai bunuh diri memang bukan hal yang mudah untuk dibicarakan, namun penting untuk dipahami bersama. Dokter kesehatan jiwa Batang menyebutkan bahwa banyak orang yang mungkin terlihat baik-baik saja di luar, padahal sedang berjuang hebat di dalam dirinya.

Memahami pemicu keinginan bunuh diri dapat menjadi langkah awal bagi kita untuk lebih peka dan membantu orang di sekitar yang mungkin sedang menghadapi tekanan berat.

Pemicu Keinginan Bunuh Diri

1. Tekanan Psikologis yang Tidak Tertahankan

Salah satu pemicu utama keinginan bunuh diri adalah tekanan psikologis yang dirasakan terlalu berat. Sobat, tekanan ini bisa berasal dari berbagai hal, seperti kehilangan orang terdekat, kegagalan dalam pekerjaan, perceraian, atau masalah keuangan.

Ketika seseorang merasa tidak ada jalan keluar dari penderitaan tersebut, pikiran untuk mengakhiri hidup bisa muncul sebagai “pelarian” dari rasa sakit yang mendalam.

2. Gangguan Kesehatan Mental

Gangguan kesehatan mental seperti depresi, gangguan bipolar, atau skizofrenia merupakan faktor yang sangat berpengaruh terhadap munculnya keinginan bunuh diri. Seseorang dengan depresi berat, misalnya, sering kali merasakan keputusasaan yang sangat dalam.

Mereka mungkin kehilangan minat terhadap hal-hal yang dulu disukai, merasa tidak berguna, dan sulit melihat masa depan dengan positif.

Sobat, penting untuk diingat bahwa kondisi ini bukan kelemahan pribadi, melainkan gangguan yang perlu mendapatkan penanganan medis dan psikologis yang tepat.

3. Trauma dan Kekerasan di Masa Lalu

Pengalaman traumatis, seperti kekerasan fisik, emosional, atau seksual, juga bisa menjadi pemicu keinginan bunuh diri. Luka batin yang belum sembuh dapat menimbulkan rasa bersalah, malu, atau kehilangan harga diri.

Dokter kesehatan jiwa Batang menjelaskan bahwa trauma yang tidak diatasi dengan baik sering kali membayangi pikiran seseorang hingga dewasa, bahkan dapat memunculkan perasaan tidak layak untuk hidup.

4. Isolasi Sosial dan Kesepian

Sobat, manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan dukungan dan interaksi dengan sesama. Ketika seseorang merasa terasing, tidak punya teman bicara, atau merasa tidak dimengerti oleh lingkungan sekitarnya, risiko munculnya keinginan bunuh diri meningkat. Rasa kesepian yang mendalam dapat membuat seseorang merasa hidupnya tidak berarti.

5. Penyalahgunaan Zat dan Alkohol

Penggunaan narkoba atau alkohol secara berlebihan dapat memperburuk kondisi emosional seseorang. Zat-zat ini dapat memengaruhi cara berpikir dan mengendalikan emosi, sehingga memperbesar kemungkinan munculnya perilaku impulsif, termasuk tindakan bunuh diri. Dalam beberapa kasus, penyalahgunaan zat menjadi cara pelarian dari rasa sakit batin yang tidak tertahankan.

6. Kurangnya Dukungan dan Stigma Masyarakat

Banyak orang yang sebenarnya ingin meminta pertolongan, tetapi takut dihakimi atau dianggap lemah. Stigma negatif terhadap kesehatan mental membuat mereka memilih diam. Padahal, dukungan dari keluarga, teman, atau tenaga profesional dapat menjadi penyelamat yang sangat berarti.

Sobat, memberikan ruang aman untuk berbicara tanpa menghakimi bisa menjadi langkah kecil namun berdampak besar bagi seseorang yang sedang berjuang.

Langkah Pencegahan dan Dukungan

Untuk mencegah terjadinya tindakan bunuh diri, Sobat bisa mulai dengan hal sederhana seperti mendengarkan dengan empati. Jangan buru-buru memberi nasihat, cukup hadir dan dengarkan. Selain itu, ajak orang yang sedang kesulitan untuk mencari bantuan profesional seperti psikolog atau psikiater. Ingat, berbicara tentang perasaan tidak berarti lemah, itu justru tanda keberanian.

Info Praktek Dokter Rilla Fiftina Hadi, Sp. KJ

Jika Sobat atau seseorang yang Sobat kenal sedang merasa putus asa, jangan ragu untuk mencari pertolongan. Rekomendasi dokter kesehatan jiwa Batang yang bisa Sobat ajak diskusi mengenai masalah ini adalah dokter Rilla Fiftina Hadi, Sp. KJ.

Saat ini, beliau sedang bertugas di Rumah Sakit QIM Batang dan RSUD Batang. Jadwal pelayanan dokter Rilla di RS QIM Batang adalah setiap Senin pukul 07.00 – 08.45 WIB dan Kamis pukul 13.00 – 16.00 WIB. Informasi lebih lanjut mengenai layanan beliau, Sobat bisa menghubungi CS di 0851-8500-6812.

Sementara itu, dokter Rilla melayani pasien di RSUD Batang pada setiap Jumat pukul 12.30 – 14.30 WIB. Jadwal tersebut bisa berubah kapan saja sehingga Sobat perlu melakukan konfirmasi lebih dulu melalui admin di (0285) 391033/ 4493034.

Itulah rekomendasi dokter kesehatan jiwa yang bisa masyarakat Batang dan sekitarnya andalkan. Dapatkan lebih banyak informasi menarik seputar jadwal praktek dokter spesialis yang lain dengan mengunjungi situs praktekdokterspesialis.com.

Recommended For You