
PCNL atau Percutaneous Nephrolithotomy adalah prosedur medis yang digunakan untuk mengangkat batu ginjal berukuran besar atau kompleks melalui sayatan kecil pada kulit. Teknik ini biasanya dr. Willy, Sp. U rekomendasikan ketika batu ginjal terlalu besar untuk dihancurkan dengan metode non-invasif seperti ESWL (Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy), atau ketika prosedur lain tidak efektif.
Berbeda dengan operasi terbuka tradisional, PCNL hanya memerlukan sayatan sekitar 1 cm, sehingga lebih minim luka dan proses pemulihan pasien menjadi lebih cepat. Prosedur ini dokter spesialis urologi Boyolali lakukan dengan bantuan alat khusus dan pencitraan medis seperti fluoroskopi atau USG untuk memandu jalannya operasi.
Indikasi Dilakukannya PCNL
Tidak semua pasien batu ginjal membutuhkan PCNL. Prosedur ini biasanya dilakukan pada kondisi tertentu, seperti:
- Batu ginjal berdiameter lebih dari 2 cm.
- Batu yang bentuknya kompleks, misalnya batu staghorn yang memenuhi sebagian besar ginjal.
- Batu yang tidak dapat dihancurkan dengan metode ESWL.
- Batu yang menyebabkan infeksi saluran kemih berulang.
Dengan indikasi yang jelas, PCNL membantu mengurangi risiko komplikasi serius akibat batu ginjal yang dibiarkan terlalu lama.
Prosedur Pelaksanaan PCNL
Prosedur PCNL dilakukan di ruang operasi dengan anestesi umum agar pasien tidak merasakan sakit. Langkah-langkahnya antara lain:
- Akses ke ginjal – Dokter membuat sayatan kecil di punggung pasien untuk mencapai ginjal.
- Pemasukan nefroskop – Alat kecil berbentuk tabung dimasukkan ke ginjal untuk melihat batu secara langsung.
- Penghancuran batu – Batu ginjal dihancurkan menjadi fragmen kecil menggunakan energi ultrasonik, laser, atau pneumatik.
- Pengeluaran batu – Fragmen batu diangkat melalui nefroskop.
- Pemasangan stent atau drainase – Dalam beberapa kasus, dokter akan memasang selang khusus untuk membantu aliran urin selama masa pemulihan.
Prosedur ini biasanya memakan waktu 2–4 jam, tergantung ukuran dan jumlah batu ginjal.
Keunggulan PCNL
PCNL memiliki beberapa kelebihan, antara lain:
- Sayatan kecil sehingga lebih minim nyeri pascaoperasi.
- Tingkat keberhasilan tinggi untuk batu ginjal berukuran besar.
- Pemulihan pasien lebih cepat dibanding operasi terbuka.
- Risiko komplikasi lebih rendah bila dilakukan oleh tenaga medis berpengalaman.
Meski begitu, PCNL tetap memiliki risiko seperti perdarahan, infeksi, atau kerusakan jaringan ginjal. Oleh karena itu, prosedur ini harus dilakukan di rumah sakit dengan fasilitas lengkap.
Pemulihan Setelah PCNL
Pasien biasanya perlu dirawat inap selama 2–3 hari setelah PCNL. Selama pemulihan, pasien disarankan:
- Minum banyak air untuk melancarkan aliran urin.
- Menghindari aktivitas berat selama beberapa minggu.
- Menjalani pemeriksaan lanjutan untuk memastikan tidak ada batu yang tersisa.
Dengan perawatan yang tepat, sebagian besar pasien dapat kembali beraktivitas normal dalam waktu singkat.
Jadwal Praktek Dokter Spesialis Urologi di Boyolali
PCNL (Percutaneous Nephrolithotomy) merupakan solusi medis efektif untuk mengatasi batu ginjal berukuran besar atau kompleks. Prosedur ini lebih minim invasif dibanding operasi terbuka dan memberikan tingkat keberhasilan yang tinggi.
Jika Anda mengalami gejala batu ginjal atau memiliki batu dengan ukuran besar, berkonsultasilah dengan dokter spesialis urologi Boyolali untuk mengetahui apakah PCNL merupakan pilihan yang tepat.
dr. Willy Sutejo, Sp. U, FICS merupakan pilihan dokter urologi yang tepat di Boyolali. Beliau berpraktek di RS Indriati Boyolali dan RS Karanggede Sisma Medika Boyolali.
Di RS Indriati, jadwal praktek dr. Willy, Sp. U adalah setiap hari Senin dan Jumat pukul 11.00 – 13.00 WIB, hari Selasa dan Kamis pukul 16.00 – 18.00 WIB, serta hari Sabtu pukul 08.00 – 10.00 WIB.
Sedangkan di RS Karanggede Sisma Medika, dr. Willy, Sp. U praktek pada hari Senin, Rabu, Jumat pukul 14.30 – 17.30 WIB, dan hari Sabtu pukul 13.00 – 15.00 WIB.
Bagi Anda yang ingin tahu jadwal praktek dokter spesialis di Boyolali dan sekitarnya, bisa langsung klik laman praktekdokterspesialis.com.