
Tahukah kamu bahwa demensia bukan hanya tentang kepikunan semata? Menurut dokter spesialis saraf Kediri, penyakit ini merupakan gangguan serius pada fungsi otak yang memengaruhi daya ingat, kemampuan berpikir, hingga perubahan perilaku.
Banyak dari kita, baik sebagai anggota keluarga maupun tenaga kesehatan, kerap kali melakukan kesalahan dalam penanganan penderita demensia. Sayangnya, kesalahan-kesalahan ini dapat memperburuk kondisi pasien secara fisik maupun emosional.
Supaya Sobat lebih waspada dan dapat memberikan pendampingan yang lebih baik, yuk kita bahas apa saja kesalahan yang sering terjadi dalam menangani penderita demensia!
Kesalahan dalam Penanganan Penderita Demensia
1. Mengabaikan Gejala Awal
Salah satu kesalahan paling umum adalah menganggap gejala awal demensia sebagai bagian normal dari proses penuaan. Padahal, kehilangan memori jangka pendek, kesulitan menemukan kata, atau perubahan suasana hati bisa jadi tanda awal dari demensia.
Semakin cepat ditangani, semakin besar peluang untuk memperlambat progresivitas penyakit ini, Sobat.
2. Bersikap Kasar atau Tidak Sabar
Sobat, menangani penderita demensia memang bukan hal yang mudah. Namun, marah atau membentak mereka justru akan memperburuk keadaan. Mereka bukan sengaja lupa atau salah, melainkan memang karena kondisi otaknya sedang mengalami penurunan fungsi. Kesabaran dan empati adalah kunci utama dalam mendampingi mereka.
3. Memaksa untuk Mengingat atau Mengoreksi Terus-Menerus
Coba bayangkan, betapa frustrasinya jika kita terus dipaksa mengingat sesuatu yang memang sudah hilang dari ingatan. Begitu juga dengan penderita demensia.
Memaksa mereka untuk mengingat atau mengoreksi ucapan mereka berkali-kali bisa membuat mereka cemas dan merasa tidak berharga. Sebaiknya arahkan percakapan dengan lembut atau alihkan perhatian mereka secara positif.
4. Tidak Membuat Lingkungan yang Aman dan Ramah Demensia
Dokter spesialis saraf Kediri menyatakan bahwa lingkungan yang penuh dengan benda tajam, cahaya redup, atau banyak hambatan fisik bisa membahayakan penderita demensia.
Sobat perlu menyesuaikan lingkungan rumah agar lebih aman dan mudah dinavigasi oleh mereka, seperti menggunakan pencahayaan yang cukup, memberi label pada pintu, atau menghilangkan karpet yang mudah tergelincir.
5. Mengisolasi Penderita dari Aktivitas Sosial
Kesalahan lainnya adalah membatasi interaksi sosial penderita. Meskipun mengalami gangguan kognitif, penderita demensia tetap membutuhkan aktivitas sosial yang ringan dan menyenangkan. Ini penting untuk menjaga kesehatan mental mereka dan memperlambat penurunan kognitif.
6. Tidak Mengajak Komunikasi Secara Aktif
Sobat, jangan anggap penderita demensia tidak bisa diajak bicara. Meskipun mungkin sulit memahami atau merespons, mereka tetap merasakan kehangatan dalam komunikasi. Gunakan bahasa yang sederhana, nada suara lembut, serta kontak mata yang menenangkan. Ini dapat membantu mereka merasa dihargai dan tidak sendiri.
7. Mengabaikan Kebutuhan Kesehatan Lainnya
Kadang, fokus keluarga hanya tertuju pada demensianya saja, tanpa memperhatikan masalah kesehatan lainnya seperti tekanan darah, diabetes, atau gangguan tidur. Padahal, dokter spesialis saraf Kediri mengungkapkan bahwa kondisi-kondisi tersebut bisa memperparah gejala demensia jika tidak ditangani dengan baik. Jadi, penting bagi Sobat untuk tetap menjaga kesehatan penderita secara menyeluruh.
Info Praktek Dokter Mochammad Syahrial Pramudia, Sp.S
Sobat, memahami demensia dan cara menanganinya dengan tepat memang membutuhkan kesabaran dan pengetahuan yang memadai. Dengan menghindari berbagai kesalahan di atas, kita bisa menciptakan lingkungan yang lebih suportif dan nyaman bagi penderita demensia. Ingatlah bahwa mereka membutuhkan cinta, pengertian, dan perhatian yang tulus.
Jika Sobat ingin berdiskusi terkait demensia, Sobat bisa bertemu dengan dokter spesialis saraf, yakni dokter M. Syahrial Pramudia, Sp.S. Beliau adalah spesialis yang cukup terkenal di Kediri.
Saat ini, dokter Syahrial bertugas di beberapa fasilitas kesehatan seperti RSUD Gambiran Kediri dan RS DKT Kediri. Jika Sobat ingin konsultasi dengan beliau, berikut ini jadwal pelayanan dokter Syahrial di RSUD Gambiran:
- Senin – Kamis: 07.30 – 13.00 WIB
- Jumat: 07.00 – 09.30 WIB
- Sabtu: 07.00 – 11.00 WIB
Jadwal tersebut dapat berubah kapan saja sehingga Sobat bisa menghubungi call center RSUD Gambiran di 0811-3771-008.
Tidak hanya penanganan demensia, Sobat juga bisa diskusi terkait Parkinson, epilepsi, dan gangguan kesehatan saraf lainnya bersama dokter Syahrial. Selanjutnya, jadwal praktek beliau di RS DKT Kediri sebagai berikut:
- Senin – Kamis: 17.00 – 20.00 WIB
- Jumat: 13.00 – 15.00 WIB
Jika masih ada pertanyaan terkait pelayanan maupun janji temu dengan dokter spesialis, Sobat dapat menghubungi humas RS DKT melalui WA di 0852-3060-3175.
Itulah rekomendasi dokter spesialis saraf yang bisa masyarakat Kediri dan sekitarnya andalkan. Yuk, dapatkan informasi terkait jadwal dan lokasi praktek dokter spesialis lainnya dengan mengunjungi praktekdokterspesialis.com. Salam sehat dan semoga bermanfaat!