
Tahukah kamu bahwa di beberapa daerah tropis, masih ada penyakit kulit menular yang cukup serius namun kurang dikenal, yaitu frambusia? Menurut dokter spesialis kulit Pamekasan, penyakit ini sebenarnya telah dikenal sejak lama dan masih menjadi masalah kesehatan masyarakat, terutama di wilayah pedesaan yang kurang akses terhadap layanan kesehatan.
Nah, agar Sobat bisa lebih waspada dan memahami penyakit ini, yuk kita bahas lebih dalam tentang apa itu frambusia, penyebabnya, gejala, serta cara pencegahannya!
Apa Itu Frambusia?
Frambusia adalah penyakit infeksi kronis pada kulit, tulang, dan sendi yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum pertenue. Bakteri ini masih satu keluarga dengan penyebab penyakit sifilis, tetapi berbeda jenis dan tidak ditularkan melalui hubungan seksual.
Penyakit ini termasuk dalam kelompok penyakit tropis terabaikan (Neglected Tropical Diseases/NTDs) dan umumnya menyerang anak-anak berusia di bawah 15 tahun, terutama yang tinggal di daerah dengan sanitasi buruk dan minim akses kebersihan.
Bagaimana Frambusia Menular?
Sobat, frambusia menular melalui kontak langsung dengan luka terbuka dari penderita. Penularannya mirip dengan penyakit kulit lainnya, yakni melalui kulit ke kulit, terutama bila ada luka atau lecet.
Oleh karena itu, lingkungan yang padat, kurang bersih, serta minim edukasi kesehatan sangat mendukung penyebarannya.
Apa Saja Gejala Frambusia?
Dokter spesialis kulit Pamekasan menjelaskan bahwa gejala frambusia biasanya muncul dalam dua tahap. Pada tahap awal, timbul luka tunggal yang disebut “mother yaw” di kulit, biasanya pada tungkai atau kaki.
Luka ini tampak menonjol, berwarna merah, basah, dan bisa mengeluarkan cairan. Luka ini tidak menimbulkan rasa sakit sehingga sering kali diabaikan oleh penderita. Setelah beberapa minggu atau bulan, bila tidak diobati, frambusia bisa masuk ke tahap lanjutan.
Pada tahap ini, muncul luka-luka sekunder yang menyebar ke seluruh tubuh, termasuk wajah, tangan, dan kaki. Jika masih dibiarkan, infeksi ini dapat merusak tulang, menyebabkan pembengkakan, kelainan bentuk pada tungkai, bahkan kecacatan permanen.
Apakah Frambusia Bisa Disembuhkan?
Kabar baiknya, frambusia dapat disembuhkan dengan antibiotik, terutama penisilin atau azithromycin. Pengobatan yang tepat bisa menghentikan perkembangan penyakit dan mencegah komplikasi. Oleh karena itu, semakin cepat penderita mendapatkan perawatan, semakin besar peluang untuk sembuh total tanpa efek samping jangka panjang.
Bagaimana Cara Mencegah Frambusia?
Sobat, pencegahan frambusia bisa dilakukan melalui beberapa cara sederhana namun efektif, yaitu:
- Menjaga kebersihan diri dan lingkungan.
- Menghindari kontak langsung dengan luka penderita.
- Mengobati penderita secepatnya agar tidak menularkan ke orang lain.
- Edukasi masyarakat tentang gejala dan pentingnya pengobatan dini.
- Program pengobatan massal di daerah endemik yang dilakukan oleh pemerintah dan lembaga kesehatan.
Frambusia di Indonesia
Meskipun frambusia bukan lagi penyakit umum di kota-kota besar, namun kasusnya masih dijumpai di beberapa wilayah terpencil di Indonesia. Oleh sebab itu, WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) bersama pemerintah Indonesia sempat mencanangkan program eliminasi frambusia dengan target bebas frambusia secara nasional.
Namun, target ini hanya bisa tercapai jika Sobat semua turut berperan aktif, terutama dalam mendukung edukasi, deteksi dini, dan pengobatan.
Info Praktek Dokter Dwi Aryaningrum, Sp. KK
Sobat, frambusia memang bukan penyakit baru, tetapi tetap menjadi ancaman kesehatan di daerah tertentu. Dengan menjaga kebersihan, mewaspadai gejala, dan memastikan akses pengobatan yang cepat, kita bisa bersama-sama membantu mencegah penyebaran penyakit ini.
Apabila Sobat ingin berdiskusi mengenai kesehatan kulit dan kelamin, Sobat bisa bertemu dengan dokter Dwi Aryaningrum, Sp. KK. Dokter spesialis kulit Pamekasan ini bertugas di Klinik Utama Faiza dan RSUD dr. H. Slamet Martodirdjo Pamekasan.
Dokter Dwi melayani pasien di Klinik Utama Faiza pada setiap Senin, Selasa, Rabu, Kamis, dan Sabtu pukul 14.30 – 17.30 WIB. Jika Sobat masih memiliki pertanyaan terkait pelayanan beliau, silakan hubungi admin melalui WA di 0821-1777-7520. Untuk informasi terbaru bisa Sobat akses dengan mengikuti akun IG resminya di @klinikutama.faiza.
Sementara itu, jadwal praktek dokter Dwi di RSUD dr. H. Slamet Martodirdjo Pamekasan adalah setiap Senin sampai Sabtu pukul 07.00 – 14.00 WIB. Jadwal tersebut bisa berubah kapan saja sehingga Sobat perlu mengunjungi rsud.pamekasankab.go.id atau menghubungi admin di 0878-5058-4000/ 0811-3404-400 untuk informasi terbarunya.
Itulah rekomendasi dokter spesialis kulit yang bisa masyarakat Pamekasan dan sekitarnya andalkan. Sobat bisa memperoleh informasi lebih banyak mengenai praktek dokter spesialis yang lain dengan mengakses laman praktekdokterspesialis.com.