Depresi berat bukan sekadar rasa sedih yang datang dan pergi. Menurut dr. Twiena, Sp. KJ, kondisi ini merupakan gangguan mental serius yang memengaruhi perasaan, pola pikir, hingga kemampuan seseorang dalam menjalani aktivitas sehari-hari.
Sayangnya, banyak orang masih menganggap depresi berat sebagai hal sepele, sehingga terlambat mendapatkan penanganan yang tepat. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk mengenali gejala depresi berat secara lebih mendalam berdasarkan sudut pandang medis.
Apa yang Dimaksud Depresi Berat Menurut Psikiater?
Depresi berat atau major depressive disorder adalah gangguan suasana hati yang ditandai dengan perasaan sedih mendalam, putus asa, dan kehilangan minat yang berlangsung setidaknya dua minggu atau lebih.
Dokter spesialis kesehatan jiwa Wonosobo menilai kondisi ini bukan hanya dari satu gejala, melainkan dari kumpulan tanda yang muncul secara konsisten dan mengganggu fungsi sosial, pekerjaan, maupun hubungan personal seseorang.
Gejala Emosional yang Perlu Diwaspadai
Salah satu ciri utama depresi berat adalah gangguan pada emosi. Dokter spesialis kesehatan jiwa menjelaskan bahwa gejala emosional biasanya paling awal dirasakan, antara lain:
- Perasaan sedih berkepanjangan tanpa sebab yang jelas
- Kehilangan minat atau kesenangan pada aktivitas yang sebelumnya disukai
- Rasa hampa, putus asa, dan tidak berharga
- Mudah merasa bersalah secara berlebihan
Kondisi emosional ini tidak membaik meskipun situasi eksternal terlihat baik-baik saja, dan sering kali semakin memburuk bila tidak segera mendapatkan penanganan.
Gejala Fisik dan Perubahan Perilaku
Selain aspek emosional, depresi berat juga memengaruhi kondisi fisik dan perilaku. Menurut psikiater, gejala ini kerap tidak disadari karena dianggap sebagai keluhan kesehatan biasa.
Beberapa tanda yang sering muncul meliputi gangguan tidur (insomnia atau tidur berlebihan), perubahan nafsu makan yang signifikan, kelelahan terus-menerus, serta nyeri tubuh tanpa penyebab medis yang jelas.
Dari sisi perilaku, penderita depresi berat cenderung menarik diri dari lingkungan sosial, sulit berkonsentrasi, dan mengalami penurunan produktivitas. Aktivitas sederhana pun terasa sangat berat untuk dilakukan.
Pikiran Negatif dan Risiko Bunuh Diri
Gejala yang paling serius menurut dokter spesialis kesehatan jiwa adalah munculnya pola pikir negatif yang intens. Penderita bisa mengalami pikiran bahwa hidup tidak lagi bermakna, merasa menjadi beban bagi orang lain, hingga muncul keinginan untuk menyakiti diri sendiri atau mengakhiri hidup.
Pada tahap ini, depresi berat sudah berada dalam kondisi darurat dan membutuhkan penanganan profesional sesegera mungkin.
Kapan Harus Mencari Bantuan Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa di Wonosobo?
Jika Anda atau orang terdekat mengalami beberapa gejala di atas secara bersamaan dan berlangsung lebih dari dua minggu, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis kesehatan jiwa.
Diagnosis dan terapi yang tepat dapat membantu mengelola gejala, memperbaiki kualitas hidup, serta mencegah risiko yang lebih serius. Bagi warga Wonosobo, salah satu rekomendasi dokter kesehatan jiwa terbaik adalah dr. Twiena Fridayanie, Sp. KJ.
Dokter spesialis kesehatan jiwa Wonosobo satu ini berpraktek di RSUD KRT. Setjonegoro Wonosobo dan RS Islam Wonosobo. Di RSUD KRT. Setjonegoro, jadwal praktek dr. Twiena, Sp. KJ adalah setiap hari Senin dan Rabu pukul 07.00 – 14.00 WIB, serta hari Jumat pukul 07.00 – 11.00 WIB.
Follow Instagram resmi rumah sakit @rsudwonosobo untuk mendapatkan update jadwal dr. Twiena, Sp. KJ secara berkala. Sementara di RSI Wonosobo, beliau praktek setiap hari Senin dan Kamis pukul 12.30 WIB – selesai. Hubungi nomor 0821-3480-8484 untuk konfirmasi jadwal dr. Twiena, Sp. KJ. Follow juga Instagram RSI Wonosobo di @rsiwonosobo untuk update lebih lengkap.
Bagi Anda yang mencari jadwal praktek dokter spesialis lain di Wonosobo dan sekitarnya, langsung saja klik laman praktekdokterspesialis.com.
