Distrofi kornea adalah kelompok kelainan genetik pada kornea mata, yakni lapisan bening di bagian depan mata yang berfungsi memfokuskan cahaya. Menurut dr. Tita, Sp. M, kondisi ini menyebabkan penumpukan zat abnormal di dalam kornea, sehingga mengganggu kejernihan penglihatan.
Berbeda dengan cedera atau infeksi, penyebab distrofi kornea bukan karena faktor eksternal, melainkan genetik yang menurun dari orang tua.
Penderita distrofi kornea kata dokter spesialis mata Jepara biasanya mengalami perubahan bertahap pada lapisan kornea. Seiring waktu, kornea menjadi buram, menyebabkan pandangan kabur atau silau saat melihat cahaya terang.
Meskipun sebagian orang tidak mengalami gejala berat, beberapa kasus dapat memicu rasa nyeri dan gangguan penglihatan serius.
Jenis-jenis Distrofi Kornea yang Umum Terjadi
Distrofi kornea terbagi menjadi beberapa jenis tergantung pada lapisan kornea yang terkena. Beberapa yang paling umum antara lain:
1. Distrofi Fuchs
Jenis ini menyerang lapisan dalam kornea (endotelium). Distrofi Fuchs sering muncul pada usia dewasa dan lebih banyak terjadi pada wanita.
Gejalanya meliputi penglihatan kabur di pagi hari, silau, serta pembengkakan kornea akibat penumpukan cairan.
2. Distrofi Granular
Distrofi granular menyebabkan munculnya endapan kecil seperti butiran pasir pada lapisan tengah kornea (stroma). Endapan ini dapat membuat penglihatan tampak buram dan menyebabkan rasa tidak nyaman pada mata.
3. Distrofi Lattice
Jenis ini ditandai dengan serat halus menyerupai jaring yang terbentuk di kornea. Distrofi lattice dapat menyebabkan luka pada permukaan kornea yang memicu rasa sakit dan penglihatan kabur.
Gejala Umum Distrofi Kornea
Gejala distrofi kornea dapat bervariasi tergantung jenis dan tingkat keparahannya, namun beberapa tanda umum meliputi:
- Penglihatan kabur atau menurun secara perlahan
- Sensitivitas berlebih terhadap cahaya (fotofobia)
- Rasa perih, terbakar, atau seperti ada benda asing di mata
- Mata mudah berair atau terasa kering
- Gangguan penglihatan terutama di pagi hari
Penting untuk diingat bahwa pada tahap awal, sebagian besar penderita mungkin tidak merasakan gejala apa pun hingga kerusakan kornea semakin berkembang.
Cara Mengobati dan Mengelola Distrofi Kornea
Tidak semua jenis distrofi kornea memerlukan tindakan medis segera. Dalam kasus ringan, dokter mata biasanya akan memantau kondisi pasien secara berkala. Namun, beberapa langkah pengobatan yang dapat dilakukan antara lain:
- Obat tetes mata dan salep khusus: Untuk mengurangi rasa kering, nyeri, atau peradangan.
- Terapi hipertonik (larutan garam): Membantu mengurangi pembengkakan kornea.
- Prosedur laser (PTK): Menghilangkan lapisan kornea yang rusak untuk memperbaiki penglihatan.
- Transplantasi kornea (keratoplasti): Diperlukan pada kasus berat ketika jaringan kornea sudah terlalu keruh untuk diperbaiki.
Info Praktek Dokter Spesialis Mata Terbaik di Jepara
Distrofi kornea merupakan gangguan mata yang menurun secara genetik dan dapat memengaruhi kejernihan penglihatan seseorang. Meskipun tidak selalu bergejala sejak awal, deteksi dini sangat penting agar pengobatan bisa dokter lakukan lebih cepat sebelum terjadi kerusakan permanen.
Pemeriksaan mata rutin ke dokter spesialis mata menjadi langkah terbaik untuk mencegah komplikasi dan menjaga kesehatan kornea dalam jangka panjang. Salah satu rekomendasi dokter spesialis mata Jepara adalah dr. Tita Octavia Suwondo, Sp. M.
Beliau bertugas di RSUD R. A. Kartini Jepara dan RSI Sultan Hadlirin Jepara. Jadwal praktek dr. Tita, Sp. M di RSUD R. A. Kartini ialah setiap hari Rabu dan Sabtu. Untuk informasi selengkapnya, pantau terus Instagram @rsudkartini atau hubungi nomor 0821-3779-1415.
Sedangkan di RSI Sultan Hadlirin Jepara, dr. Tita praktek setiap hari Selasa dan Kamis pukul 14.15 WIB – selesai, serta hari Jumat pukul 12.45 WIB – selesai. Anda bisa datang satu jam lebih awal sebelum jam praktek mulai. Follow Instagram @rsisultanhadlirinjepara untuk selalu update jadwal terbaru dari dr. Tita, Sp. M.
Bagi Anda yang sedang mencari info praktek dokter spesialis lain di Jepara, silakan kunjungi laman praktekdokterspesialis.com.
