
Menurut dokter spesialis mata Lumajang, rabun senja atau nyctalopia adalah gangguan penglihatan yang membuat seseorang kesulitan melihat dalam kondisi pencahayaan rendah, terutama saat senja atau malam hari. Meski sering dianggap sepele, rabun senja bisa menjadi tanda awal dari gangguan mata yang lebih serius.
Artikel ini akan mengulas secara lengkap tentang penyebab rabun senja, faktor risikonya, serta bagaimana cara pencegahannya.
Apa Itu Rabun Senja?
Rabun senja adalah kondisi ketika mata tidak mampu beradaptasi dengan cepat dari kondisi terang ke gelap. Seseorang dengan rabun senja akan mengalami kesulitan melihat saat memasuki ruangan redup, saat senja, atau ketika mengemudi di malam hari.
Kondisi ini bukanlah penyakit tersendiri, melainkan gejala dari gangguan penglihatan yang mendasarinya.
Penyebab Rabun Senja
Ada berbagai faktor yang dapat menyebabkan rabun senja. Berikut beberapa penyebab paling umum, antara lain:
1. Kekurangan Vitamin A
Vitamin A sangat penting untuk menjaga kesehatan retina, khususnya sel batang (rod cells) yang membantu penglihatan dalam gelap. Kekurangan vitamin A adalah salah satu penyebab utama rabun senja, terutama di negara berkembang.
Gejala lain yang menyertai defisiensi vitamin A antara lain mata kering, infeksi mata, dan kerusakan kornea.
2. Retinitis Pigmentosa
Retinitis pigmentosa adalah kondisi genetik yang menyebabkan kerusakan progresif pada retina.
Salah satu gejala awal dari penyakit ini adalah rabun senja. Seiring waktu, penderita bisa mengalami penyempitan penglihatan hingga berujung pada kebutaan.
3. Katarak
Lensa mata yang mengeruh akibat katarak dapat menghambat masuknya cahaya ke retina, terutama saat pencahayaan rendah. Akibatnya, penderita katarak akan merasa kesulitan melihat saat malam hari atau di tempat gelap.
4. Miopia (Rabun Jauh)
Penderita miopia sering mengalami gangguan penglihatan dalam gelap, terutama jika tidak menggunakan kacamata atau lensa korektif. Kondisi ini membuat penglihatan malam menjadi buram dan tidak jelas.
5. Diabetes dan Retinopati Diabetik
Diabetes yang tidak terkontrol dapat menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah retina (retinopati diabetik), yang pada akhirnya menurunkan kemampuan mata untuk beradaptasi dalam pencahayaan rendah.
6. Efek Samping Obat-obatan
Beberapa obat-obatan, seperti isotretinoin (untuk jerawat) dan obat yang mengandung klorokuin, dapat menyebabkan gangguan penglihatan malam sebagai efek samping.
Siapa yang Berisiko Mengalami Rabun Senja?
Rabun senja dapat terjadi pada siapa saja, namun ada beberapa kelompok yang memiliki risiko lebih tinggi:
- Orang dengan riwayat keluarga mengalami retinitis pigmentosa
- Penderita diabetes atau hipertensi
- Lansia, terutama yang mulai mengalami katarak
- Individu dengan pola makan buruk dan kekurangan vitamin A
- Pengguna obat tertentu dalam jangka panjang
Cara Mencegah dan Mengatasi Rabun Senja
- Konsumsi Makanan Kaya Vitamin A
Makanan seperti wortel, bayam, ubi, hati sapi, dan kuning telur mengandung vitamin A yang sangat baik untuk menjaga kesehatan mata.
- Periksa Mata Secara Rutin
Pemeriksaan mata secara berkala sangat penting, terutama jika Anda memiliki faktor risiko tertentu. Deteksi dini dapat mencegah rabun senja berkembang menjadi gangguan yang lebih parah.
- Gunakan Koreksi Penglihatan
Jika rabun senja disebabkan oleh miopia atau katarak, penggunaan kacamata atau tindakan operasi katarak bisa membantu mengembalikan penglihatan normal saat malam.
- Kelola Penyakit Kronis
Kontrol gula darah dan tekanan darah sangat penting untuk mencegah komplikasi mata akibat diabetes atau hipertensi.
Jadwal Praktek Dokter Spesialis Mata yang Ada di Lumajang
Rabun senja bukan sekadar ketidaknyamanan saat malam hari. Kondisi ini bisa menjadi gejala dari masalah kesehatan mata yang serius seperti kekurangan vitamin A, katarak, atau retinitis pigmentosa.
Jika Anda merasa memiliki masalah dalam penglihatan, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter spesialis mata Lumajang. Salah satu rekomendasinya adalah dr. Lisanti Romadhona, Sp. M.
Beliau adalah dokter mata yang berpraktek di RS Bhayangkara Lumajang. Melansir dari Instagram resmi @rsbhayangkaralumajang, dr. Lisanti praktek setiap hari Selasa – Kamis pukul 09.00 – 11.00 WIB. Anda bisa melakukan pendaftaran melalui nomor 0813-3154-9855 (WhatsApp).
Selain di RS Bhayangkara Lumajang, beliau juga membuka praktek mandiri di Jl. Jendral Panjaitan No. 95, Gladak Merah, Lumajang (Gedung Dennys Bunch Kursus Bahasa Inggris). Jam buka prakteknya ialah setiap hari Senin – Kamis pukul 14.00 – 18.00 WIB dan pukul 19.00 – 20.00 WIB.
Lalu, hari Jumat pukul 19.00 – 20.00 WIB, hari Sabtu pukul 18.00 – 20.00 WIB, serta hari Minggu pukul 16.00 – 18.00 WIB dan 19.00 – 20.00 WIB. Silakan hubungi nomor 0858-2962-0821 untuk mengetahui info dan pendaftaran.
Bagi Anda yang ingin mendapatkan info praktek dokter spesialis lainnya, langsung saja klik laman praktekdokterspesialis.com.