Asbestosis adalah penyakit paru-paru kronis yang kata dr. Harimurti, Sp. P penyebabnya karena paparan serat asbes dalam jangka waktu lama.
Asbes sendiri merupakan mineral alami yang banyak digunakan di industri konstruksi, terutama pada atap, pipa, dan bahan insulasi karena ketahanannya terhadap panas dan api. Namun, di balik manfaat tersebut, asbes menyimpan bahaya serius bagi kesehatan manusia.
Menurut dokter spesialis paru Purbalingga, ketika seseorang menghirup serat asbes yang sangat halus, partikel tersebut dapat menempel pada jaringan paru-paru.
Dalam jangka panjang, hal ini menyebabkan peradangan dan jaringan parut (fibrosis) pada paru-paru. Proses ini berjalan lambat dan sering kali baru menimbulkan gejala setelah bertahun-tahun terpapar.
Gejala Umum Asbestosis
Asbestosis berkembang secara perlahan, sehingga banyak penderitanya tidak menyadari gejalanya di awal. Seiring waktu, kerusakan pada paru-paru semakin parah dan menimbulkan tanda-tanda berikut:
- Sesak napas, terutama saat beraktivitas fisik.
- Batuk kronis yang tidak kunjung sembuh.
- Nyeri dada atau rasa tidak nyaman saat bernapas dalam.
- Kelelahan dan penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas.
Pada tahap lanjut, penderita dapat mengalami jari tabuh (clubbing), yaitu ujung jari yang membesar akibat kekurangan oksigen.
Jika dibiarkan, kondisi ini bisa berkembang menjadi komplikasi serius seperti gagal napas atau bahkan kanker paru, termasuk mesothelioma, yaitu kanker langka yang hampir selalu disebabkan oleh paparan asbes.
Faktor Risiko dan Pencegahan
Risiko asbestosis paling tinggi dialami oleh orang yang bekerja di lingkungan industri yang menggunakan asbes, seperti:
- Pabrik bahan bangunan.
- Industri otomotif (terutama bagian rem dan kopling).
- Pekerja bangunan atau renovasi gedung lama.
- Pekerja di pabrik insulasi atau tambang asbes.
Untuk mencegahnya, penggunaan alat pelindung diri (APD) seperti masker khusus dan ventilasi yang baik di tempat kerja sangat penting.
Selain itu, perusahaan wajib menerapkan standar keselamatan kerja dan mengganti bahan berbasis asbes dengan alternatif yang lebih aman.
Pengobatan Asbestosis
Hingga saat ini, belum ada obat yang dapat menyembuhkan asbestosis sepenuhnya. Namun, perawatan dapat membantu mengendalikan gejala dan memperlambat perkembangan penyakit. Beberapa langkah pengobatan yang dapat dilakukan antara lain:
- Terapi oksigen untuk membantu pernapasan.
- Obat pereda batuk dan antiinflamasi.
- Program rehabilitasi paru.
- Vaksinasi flu dan pneumonia untuk mencegah infeksi sekunder.
Pasien juga disarankan untuk berhenti merokok, karena rokok dapat mempercepat kerusakan paru-paru dan meningkatkan risiko kanker.
Jadwal Praktek Dokter Spesialis Paru Terbaik di Purbalingga
Asbestosis adalah penyakit paru serius yang disebabkan oleh paparan serat asbes dalam jangka panjang. Meski gejalanya berkembang lambat, dampaknya bisa sangat fatal jika tidak mendapatkan penanganan yang tepat.
Oleh karena itu, penting bagi pekerja di lingkungan berisiko tinggi untuk selalu menerapkan langkah pencegahan dan memeriksakan kesehatan paru secara rutin dengan dokter spesialis paru Purbalingga.
Salah satu pilihannya adalah dr. Harimurti Swastika Dewayani, Sp. P. Beliau saat ini bertugas di RSU Harapan Ibu Purbalingga dan RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga. dr. Harimurti, Sp. P praktek di RSU Harapan Ibu setiap hari Senin – Kamis pukul 14.15 – 16.30 WIB.
Follow Instagram @rsuharapanibu untuk selalu update jadwal dr. Harimurti, Sp. P setiap harinya. Sementara di RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata, jadwal praktek beliau ialah setiap hari Senin sampai dengan Jumat pukul 08.30 WIB – selesai.
Anda bisa melakukan pendaftaran secara online untuk konsultasi atau pemeriksaan dengan dr. Harimurti, Sp. P dengan link yang sudah diunggah di Instagram @rsudgoetengtaroenadibrata.
Untuk mengetahui jadwal praktek dokter spesialis lainnya di Purbalingga, silakan kunjungi website praktekdokterspesialis.com.
