Pilihan Dokter Spesialis Paru Jombang, dr. Nurlela, Sp. P

dokter spesialis paru Jombang

Tuberkulosis laten (TBC laten) adalah kondisi di mana seseorang terinfeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis, tetapi tidak menunjukkan gejala khas seperti pada TBC aktif.

Meski tidak menular dan tampak sehat, penderita TBC laten menurut dokter spesialis paru Jombang tetap menyimpan potensi bahaya jika infeksi berkembang menjadi aktif. Oleh karena itu, memahami gejala TBC laten dan faktor risikonya sangat penting untuk mencegah penyebaran penyakit ini.

Apa Itu TBC Laten?

TBC laten terjadi ketika sistem kekebalan tubuh berhasil mengendalikan infeksi bakteri TBC, namun tidak benar-benar membasminya. Artinya, bakteri tetap “tidur” di dalam tubuh.

Menurut WHO, sekitar 25% populasi dunia diperkirakan memiliki TBC laten, dan sekitar 5–10% di antaranya dapat berkembang menjadi TBC aktif dalam hidupnya, terutama jika daya tahan tubuh menurun.

Berbeda dengan TBC aktif, penderita TBC laten:

  • Tidak menunjukkan gejala fisik yang jelas
  • Tidak menularkan TBC ke orang lain
  • Perlu pemeriksaan khusus untuk mendeteksinya

Gejala TBC Laten: Apakah Ada Tanda-tanda Khusus?

Secara umum, TBC laten tidak menimbulkan gejala yang bisa dikenali secara langsung. Inilah sebabnya mengapa kondisi ini sering tidak disadari oleh penderitanya. Namun, dalam beberapa kasus, beberapa gejala ringan dapat muncul meski sangat tidak spesifik, seperti:

  • Rasa lelah berkepanjangan
  • Penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas
  • Demam ringan yang hilang-timbul
  • Berkeringat di malam hari

Namun, gejala-gejala ini jarang muncul pada penderita TBC laten dan bisa saja penyebabnya karena kondisi lain. Oleh karena itu, satu-satunya cara untuk memastikan seseorang memiliki TBC laten adalah dengan melakukan pemeriksaan medis.

Bagaimana Cara Mendeteksi TBC Laten?

Karena tidak bergejala, deteksi TBC laten dilakukan melalui tes diagnostik khusus, seperti:

  • Tes Tuberkulin (Mantoux Test)
    Melibatkan penyuntikan protein turunan tuberkulin ke bawah kulit, lalu diamati reaksi tubuh selama 48–72 jam. Hasil positif menunjukkan adanya paparan terhadap bakteri TBC.
  • Interferon-Gamma Release Assays (IGRA)
    Tes darah yang mendeteksi respons sistem kekebalan terhadap bakteri penyebab TBC. Tes ini lebih akurat dan tidak dipengaruhi oleh vaksinasi BCG.
  • Foto Rontgen Dada
    Dilakukan untuk memastikan tidak ada tanda-tanda TBC aktif pada paru-paru meski hasil tes tuberkulin atau IGRA menunjukkan infeksi.

Siapa yang Berisiko Mengalami TBC Laten?

Beberapa kelompok lebih rentan terhadap infeksi TBC laten, terutama jika mereka:

  • Tinggal atau bekerja di lingkungan padat (seperti panti jompo, penjara, atau rumah sakit)
  • Berada dalam satu rumah dengan penderita TBC aktif
  • Memiliki sistem imun lemah (HIV/AIDS, pasien transplantasi organ, diabetes)
  • Anak-anak di bawah 5 tahun
  • Belum pernah mendapat vaksin BCG

Apa Risiko Jika TBC Laten Tidak Mendapatkan Pengobatan?

Meskipun tidak menular, TBC laten berisiko berkembang menjadi TBC aktif, terutama jika daya tahan tubuh menurun drastis. Jika ini terjadi, penderita bisa mengalami batuk berkepanjangan, sesak napas, demam tinggi, dan bahkan kerusakan paru-paru permanen.

TBC aktif sangat menular dan memerlukan pengobatan jangka panjang. Oleh karena itu, pengobatan TBC laten penting untuk mencegah transisi ke tahap aktif.

Pengobatan ini bertujuan untuk membunuh bakteri yang dorman sebelum menjadi aktif. Konsultasi dengan dokter spesialis paru sangat penting untuk menentukan regimen yang sesuai.

Konsultasi Pengobatan TBC Laten dengan Dokter Spesialis Paru di Jombang

Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter paru jika Anda merasa pernah terpapar TBC atau berada di lingkungan dengan risiko tinggi. Salah satu pilihannya adalah dr. Nurlela Damayanti, Sp. P.

Beliau merupakan dokter spesialis paru Jombang yang berpraktek di RSUD Jombang, RS Pelengkap Medical Center (PMC) Jombang, dan RS Kristen Mojowarno Jombang. Berikut rincian jadwal praktek dr. Nurlela di masing-masing rumah sakit.

  • RSUD Jombang: hari Senin, Rabu, Jumat (pukul 08.00 – 14.00 WIB), dan hari Selasa dan Kamis (pukul 08.30 – 09.00 WIB).
  • RS PMC Jombang: hari Senin, Selasa, Rabu, dan Jumat pukul 19.15 – 20.30 WIB.
  • RS Kristen Mojowarno: hari Senin, Selasa, Rabu, dan Jumat pukul 15.00 – 18.15 WIB.

Bagi Anda yang ingin tahu info praktek dokter spesialis lainnya di Jombang, silakan kunjungi laman praktekdokterspesialis.com.

Recommended For You