
Tukak lambung atau ulkus peptikum merupakan kondisi di mana terjadi luka terbuka pada lapisan dalam lambung atau usus dua belas jari (duodenum). Menurut dokter penyakit dalam Jombang, penyebab tukak lambung seringnya karena infeksi Helicobacter pylori atau penggunaan obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) secara berlebihan.
Namun, banyak orang tidak menyadari bahwa mereka menderita tukak lambung karena gejalanya sering disalahartikan sebagai gangguan pencernaan biasa. Oleh karena itu, penting untuk mengenali gejala tukak lambung sejak dini agar dapat ditangani dengan tepat.
1. Nyeri Perut Bagian Atas
Gejala paling umum dari tukak lambung adalah nyeri perut bagian atas, terutama di area antara pusar dan tulang dada. Rasa nyeri ini bisa terasa seperti terbakar atau tertusuk dan biasanya muncul ketika perut kosong, misalnya di malam hari atau beberapa jam setelah makan.
Nyeri bisa mereda sementara setelah makan atau minum obat antasida, namun akan kembali jika tidak ditangani secara medis.
2. Mual dan Muntah
Penderita tukak lambung juga kerap mengalami mual, bahkan hingga muntah. Gejala ini disebabkan oleh iritasi pada dinding lambung.
Jika muntah disertai darah atau berwarna seperti bubuk kopi, itu bisa menjadi tanda bahwa luka sudah cukup parah dan terjadi perdarahan internal—kondisi ini memerlukan penanganan medis segera.
3. Perut Kembung dan Sering Bersendawa
Gejala lainnya adalah perut terasa penuh, kembung, dan sering bersendawa. Ini sering kali disebabkan oleh peningkatan produksi asam lambung.
Beberapa penderita merasa cepat kenyang meski hanya makan sedikit, yang dapat mengganggu asupan nutrisi harian.
4. Penurunan Nafsu Makan dan Berat Badan
Karena rasa nyeri dan ketidaknyamanan di perut, penderita tukak lambung cenderung menghindari makan.
Hal ini dapat menyebabkan penurunan berat badan secara drastis. Jika gejala ini terus berlanjut, dapat berdampak serius terhadap kondisi kesehatan secara keseluruhan.
5. Feses Berwarna Hitam atau Berdarah
Salah satu tanda bahaya dari tukak lambung adalah feses berwarna hitam atau terdapat darah segar.
Warna hitam menandakan adanya perdarahan di saluran pencernaan bagian atas. Gejala ini harus segera ditangani oleh tenaga medis karena dapat menandakan komplikasi serius.
6. Nyeri yang Tidak Merespons Obat Biasa
Jika Anda merasakan nyeri lambung yang tidak membaik meskipun sudah mengonsumsi obat lambung umum seperti antasida atau ranitidin, bisa jadi itu merupakan indikasi adanya tukak.
Nyeri yang menetap atau justru semakin parah bisa menjadi pertanda bahwa luka sudah cukup dalam atau bahkan ada komplikasi seperti perforasi (lambung berlubang).
Kapan Harus ke Dokter Spesialis Penyakit Dalam di Jombang?
Segera periksakan diri ke dokter jika Anda mengalami satu atau beberapa gejala berikut:
- Nyeri perut yang tak kunjung reda
- Muntah darah atau feses berwarna hitam
- Berat badan turun drastis tanpa sebab jelas
- Pucat dan lemas (tanda anemia akibat perdarahan)
Deteksi dini sangat penting untuk mencegah komplikasi serius seperti perdarahan masif, infeksi perut (peritonitis), atau bahkan kanker lambung dalam jangka panjang.
Jika Anda merasakan gejala tersebut, segera konsultasikan ke dokter penyakit dalam Jombang agar mendapatkan penanganan yang tepat. Salah satu pilihannya adalah dr. Irma Yuliawati P. L., Sp. PD. Beliau berpraktek sebagai dokter spesialis penyakit dalam di RSI Jombang dan RSUD Jombang.
Jadwal praktek dr. Irma di RSI Jombang ialah setiap hari Senin – Jumat pukul 18.30 – 20.00 WIB dan hari Sabtu pukul 07.00 – 09.00 WIB. Sedangkan di RSUD Jombang, Anda bisa menghubungi nomor 0895-2890-7996 untuk pendaftaran atau konfirmasi jadwal praktek dr. Irma agar bisa datang konsultasi dengan nyaman dan lancar.
Untuk mengetahui informasi praktek dokter spesialis yang lebih lengkap, silakan kunjungi laman praktekdokterspesialis.com.