
Menurut dokter spesialis paru Pasuruan, emfisema merupakan salah satu jenis penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) yang dapat membahayakan nyawa jika tidak ditangani dengan tepat. Penyakit ini berawal dari kerusakan pada alveoli atau kantong udara kecil yang ada di dalam paru-paru.
Seiring waktu, kerusakan ini menyebabkan kesulitan bernapas yang semakin parah dan menurunkan kualitas hidup penderitanya. Berikut ini adalah penjelasan lengkap mengenai faktor pemicu dan tanda-tanda awal emfisema. Mari simak bersama!
Penyebab Emfisema
Terdapat beberapa faktor risiko utama yang menyebabkan emfisema. Di antaranya:
1. Merokok
Penyebab utama emfisema adalah kebiasaan merokok, baik aktif maupun pasif. Zat kimia beracun yang terkandung dalam asap rokok akan merusak jaringan paru-paru secara perlahan.
Bahkan, sebagian besar penderita emfisema adalah seorang perokok berat atau mantan perokok.
2. Paparan Polusi dan Zat Kimia
Paparan jangka panjang terhadap polusi udara, debu industri, asap kendaraan, dan zat kimia berbahaya di lingkungan kerja juga bisa meningkatkan risiko emfisema. Misalnya, pekerja di tambang atau pabrik kimia lebih rentan terhadap kondisi ini.
3. Faktor Genetik (Defisiensi Alpha-1 Antitrypsin)
Emfisema juga bisa terjadi akibat faktor genetik atau keturunan meski kasus yang terjadi jarang. Defisiensi alpha-1 antitrypsin adalah kondisi langka yang menyebabkan tubuh kekurangan protein pelindung paru-paru dari kerusakan. Penderita kondisi ini bisa mengalami emfisema meskipun bukan perokok aktif.
4. Usia dan Sistem Imun yang Melemah
Umumnya, penyakit emfisema berkembang pada orang-orang berusia 40 tahun ke atas. Seiring bertambahnya usia, elastisitas jaringan paru menurun sehingga lebih rentan terhadap kerusakan.
Orang dengan sistem imun lemah juga lebih mudah terpapar infeksi pernapasan yang akan memperparah kondisi paru-paru.
Gejala Emfisema yang Perlu Diwaspadai
Beberapa tanda emfisema yang paling umum ialah sebagai berikut:
1. Sesak Napas (Dispnea)
Gejala utama emfisema adalah kesulitan bernapas, terutama setelah melakukan aktivitas fisik ringan. Penderita sering merasa kehabisan napas bahkan saat sedang berjalan santai.
2. Batuk Kronis
Batuk terus-menerus yang berlangsung selama berbulan-bulan hingga bertahun-tahun bisa menjadi tanda emfisema, terutama jika disertai dengan produksi lendir (dahak) berlebih.
3. Penurunan Berat Badan Tanpa Sebab
Karena energi tubuh banyak digunakan untuk bernapas, penderita emfisema sering mengalami penurunan berat badan secara drastis tanpa diet atau olahraga.
4. Kelelahan yang Berlebihan
Kekurangan oksigen dalam darah menyebabkan kelelahan kronis. Penderita sering merasa lemas dan kehilangan stamina untuk beraktivitas.
5. Bibir dan Kuku Membiru (Sianosis)
Jika emfisema sudah parah, kadar oksigen dalam darah bisa turun drastis, menyebabkan bibir dan kuku berubah warna menjadi kebiruan.
Praktek Dokter Spesialis Paru Terbaik di Pasuruan
Segera konsultasikan ke dokter spesialis paru Pasuruan jika Anda atau orang terdekat mengalami sesak napas berkepanjangan, batuk tak kunjung sembuh, atau penurunan berat badan yang tidak wajar.
Dengan mengenali penyebab dan gejala emfisema lebih awal, Anda bisa mengambil tindakan preventif dan memperoleh perawatan medis yang tepat. Salah satu rekomendasi dokter spesialis paru di Pasuruan adalah dr. Ratih Renata, Sp. P.
dr. Ratih adalah dokter paru di dua rumah sakit, yakni RSUD Grati Pasuruan dan Hermina Hospitals Pasuruan. Di RSUD Grati Pasuruan, dr. Ratih praktek setiap hari Senin – Kamis pukul 07.00 – 12.00 WIB, serta hari Jumat pukul 07.00 – 10.00 WIB.
Sedangkan di Hermina Hospitals Pasuruan, Anda bisa menemui dr. Ratih pada hari Senin dan Kamis mulai pukul 15.00 – 17.00 WIB. Info selengkapnya bisa Anda lihat melalui website resmi rumah sakit herminahospitals.com.
Untuk mengetahui info praktek dokter spesialis di Pasuruan atau daerah lainnya, langsung saja kunjungi laman praktekdokterspesialis.com. Semoga membantu!