Asma merupakan salah satu penyakit pernapasan kronis yang cukup banyak menyerang masyarakat di Indonesia. Menurut dr. Luthfia, Sp. P, penyakit ini ditandai dengan peradangan dan penyempitan saluran pernapasan yang membuat penderitanya mengalami sesak napas, batuk, dan mengi (bunyi napas berbunyi “ngik-ngik”).
Banyak orang bertanya-tanya, apakah asma bisa sembuh total atau hanya bisa dikendalikan? Pertanyaan ini wajar, mengingat asma dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, bahkan berisiko menurunkan kualitas hidup jika tidak mendapatkan penanganan dari dokter spesialis paru Salatiga dengan tepat.
Apakah Asma Bisa Sembuh Total?
Hingga saat ini, berdasarkan penelitian medis, asma belum bisa disembuhkan secara total. Asma termasuk penyakit kronis yang sifatnya jangka panjang.
Artinya, gejalanya bisa muncul berulang meskipun sempat mereda dalam waktu tertentu. Namun, kondisi ini dapat dikendalikan dengan pengobatan dan gaya hidup sehat sehingga penderita tetap bisa beraktivitas normal.
Ada beberapa alasan mengapa asma sulit untuk sembuh total, di antaranya:
- Faktor genetik yang memengaruhi sistem imun dan pernapasan.
- Respons tubuh terhadap alergen (debu, serbuk sari, bulu hewan, asap rokok, atau polusi).
- Perubahan cuaca atau udara dingin yang memicu penyempitan saluran napas.
Dengan kata lain, meskipun asma tidak dapat hilang sepenuhnya, penderita masih memiliki kesempatan untuk hidup sehat asalkan disiplin dalam pengendaliannya.
Cara Mengendalikan Asma agar Tidak Kambuh
Mengendalikan asma merupakan langkah utama agar penderita tetap bisa menjalani aktivitas tanpa terganggu. Beberapa cara yang dapat pasien lakukan antara lain:
Mengikuti Pengobatan dari Dokter
Dokter biasanya akan meresepkan obat pereda (reliever) untuk meredakan serangan asma mendadak serta obat pengendali (controller) yang diminum rutin guna mencegah kekambuhan.
Obat ini bekerja dengan cara mengurangi peradangan pada saluran napas sehingga lebih stabil dalam jangka panjang.
Menghindari Faktor Pemicu
Setiap penderita memiliki pemicu asma yang berbeda. Beberapa faktor umum yang sering memicu kambuhnya asma meliputi asap rokok, debu, polusi udara, bulu hewan, serta udara dingin. Mengenali pemicu pribadi sangat penting agar gejala tidak sering muncul.
Menjaga Gaya Hidup Sehat
Olahraga teratur, mengonsumsi makanan bergizi, serta menjaga berat badan ideal sangat membantu mengurangi risiko serangan asma. Aktivitas seperti berenang atau yoga juga sering dianjurkan karena dapat melatih pernapasan.
Pemeriksaan Rutin
Konsultasi dengan dokter spesialis paru secara berkala penting untuk memantau kondisi pernapasan.
Dengan pemeriksaan teratur, dokter bisa menyesuaikan dosis obat atau memberikan terapi tambahan jika diperlukan.
Info Praktek Dokter Spesialis Paru Terbaik di Salatiga
Jadi kesimpulannya, asma tidak bisa sembuh total, tetapi bisa dikendalikan agar gejalanya jarang muncul. Kuncinya adalah mengikuti arahan dokter, rutin minum obat pengendali, menjaga gaya hidup sehat, serta menghindari faktor pemicu.
Bagi yang berdomisili di Salatiga, Anda bisa melakukan pemeriksaan rutin ke dr. Luthfia Nur Aini, Sp. P. Dokter spesialis paru Salatiga satu ini berpraktek di RS Paru dr. Ario Wirawan (RSPAW) Salatiga.
Melansir dari Instagram resmi @rspawsalatiga, berikut adalah jadwal praktek lengkap dr. Luthfia, Sp. P.
Poliklinik Reguler
- Senin, Rabu, Jumat: pukul 10.00 – 15.00 WIB
- Selasa: pukul 10.00 – 13.00 WIB
- Kamis: pukul 09.00 – 13.00 WIB
- Sabtu: pukul 09.00 – 10.00 WIB (sesuai jadwal)
Poliklinik Eksekutif
- Selasa: pukul 08.00 – 10.00 WIB
- Kamis: pukul 08.00 – 09.00 WIB
Sunday Clinic
- Minggu: 08.00 – 10.00 WIB (sesuai jadwal)
dr. Luthfia, Sp. P melayani pasien umum, BPJS, dan asuransi swasta lainnya. Waktu pasien untuk check in adalah 1 jam sebelum jadwal dokter.
Untuk mendaftar konsultasi dengan dr. Luthfia, Sp. P, bisa melalui situs daftaronline.rspaw.or.id. Khusus pasien BPJS Kesehatan, Anda bisa daftar via Mobile JKN.
Bagi Anda yang ingin tahu jadwal praktek dokter spesialis lain di Salatiga dan sekitarnya, langsung saja klik laman praktekdokterspesialis.com.
