Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan salah satu penyakit kronis yang sering tidak menimbulkan gejala pada tahap awal. Namun, ketika sudah berlangsung lama dan tidak terkontrol, hipertensi menurut dr. Siti Musrifah, Sp. PD bisa memicu berbagai komplikasi, termasuk tubuh bengkak.
Bengkak atau edema akibat hipertensi biasanya muncul pada kaki, tangan, wajah, atau bahkan seluruh tubuh. Menurut dokter spesialis penyakit dalam Brebes, kondisi ini tidak boleh Anda anggap sepele karena bisa menjadi tanda adanya gangguan serius pada organ tubuh.
Mengapa Hipertensi Bisa Menyebabkan Tubuh Bengkak?
Tubuh bengkak akibat hipertensi terjadi karena tekanan darah tinggi memberikan beban berlebih pada pembuluh darah dan organ vital seperti ginjal, jantung, dan hati. Beberapa mekanisme yang menyebabkan pembengkakan antara lain:
- Kerusakan ginjal
Hipertensi kronis dapat merusak pembuluh darah kecil di ginjal sehingga fungsi penyaringan cairan terganggu. Akibatnya, cairan dan garam menumpuk di jaringan tubuh dan memicu pembengkakan. - Gangguan jantung
Tekanan darah tinggi membuat jantung bekerja lebih keras. Jika jantung tidak mampu memompa darah dengan efektif, cairan bisa menumpuk di tungkai, pergelangan kaki, atau perut. - Tekanan pada pembuluh darah
Hipertensi bisa menyebabkan elastisitas pembuluh darah menurun. Hal ini menghambat aliran darah balik ke jantung sehingga cairan mudah keluar dari pembuluh dan berkumpul di jaringan tubuh.
Bagian Tubuh yang Sering Bengkak Akibat Hipertensi
Bengkak pada penderita hipertensi bisa berbeda-beda, tergantung organ mana yang terdampak. Beberapa bagian tubuh yang sering mengalami edema antara lain:
- Kaki dan pergelangan – sering kali menjadi lokasi pertama yang terlihat bengkak.
- Tangan dan jari – terasa kaku, terutama pada pagi hari.
- Wajah dan kelopak mata – pembengkakan bisa lebih jelas saat bangun tidur.
- Perut (asites) – cairan bisa menumpuk di rongga perut akibat gangguan jantung atau hati.
Gejala Lain yang Perlu Anda Waspadai
Selain bengkak, hipertensi yang tidak terkontrol sering disertai gejala lain, seperti:
- Mudah lelah dan sesak napas
- Sakit kepala kronis
- Nyeri dada atau jantung berdebar
- Penurunan frekuensi buang air kecil
- Berat badan naik mendadak akibat retensi cairan
Gejala-gejala tersebut bisa menjadi pertanda komplikasi hipertensi yang lebih serius, seperti gagal jantung atau penyakit ginjal kronis.
Kapan Harus ke Dokter Spesialis Penyakit Dalam di Brebes?
Jika tubuh bengkak tidak kunjung membaik, disertai sesak napas, nyeri dada, atau penurunan fungsi ginjal, segera periksakan diri ke dokter spesialis penyakit dalam.
Penanganan medis yang tepat dapat mencegah komplikasi lebih lanjut seperti gagal jantung atau gagal ginjal. Bagi warga Brebes, salah satu pilihan dokter penyakit dalam Brebes ialah dr. Siti Musrifah, Sp. PD, M. Sc.
Beliau berpraktek di RSUD Brebes dan RSIA Nuzula Brebes. Jadwal praktek dr. Siti Musrifah, Sp. PD di RSUD Brebes ialah setiap hari Rabu dan Kamis pukul 08.00 – 13.59 WIB. Untuk informasi dan pendaftaran, bisa hubungi nomor 0877-3070-0002. Atau bisa daftar secara online melalui website rsud.brebeskab.go.id.
Sementara di RSIA Nuzula, beliau praktek setiap hari Senin, Selasa, dan Kamis pukul 13.00 – 15.30 WIB, serta hari Jumat pukul 09.00 – 11.00 WIB. Hubungi nomor 0853-2893-6992 untuk mengetahui informasi dan pendaftaran selengkapnya.
Tidak hanya di rumah sakit, dr. Siti Musrifah, Sp. PD juga membuka praktek mandiri. Alamatnya di Jl. WR. Supratman No. 2, Banjaranyar, Brebes. Jam prakteknya setiap hari Senin – Jumat pukul 06.30 – 08.00 WIB dan 15.00 – 20.00 WIB.
Anda juga bisa konsultasi via Telemedicine gratis melalui nomor 0858-6716-8842. Untuk pendaftaran klinik, silakan hubungi nomor 0856-4131-7770.
Itulah jadwal praktek lengkap dr. Siti Musrifah, Sp. PD, dokter spesialis penyakit dalam di Brebes. Bagi yang sedang mencari info praktek dokter spesialis lain di Brebes, bisa langsung mengunjungi situs praktekdokterspesialis.com.
