
Saraf terjepit merupakan kondisi ketika jaringan di sekitar saraf, seperti tulang, otot, atau ligamen, memberikan tekanan berlebih pada saraf tersebut. Tekanan ini dapat menimbulkan rasa nyeri, kesemutan, hingga kelemahan otot. Dokter spesialis fisioterapi Kebumen menjelaskan bahwa salah satu metode yang umum digunakan untuk membantu pemulihan adalah fisioterapi.
Namun, sayangnya, tidak semua proses fisioterapi dilakukan dengan benar. Ada beberapa kesalahan yang justru dapat memperparah kondisi saraf terjepit Sobat. Artikel ini akan membahas berbagai kesalahan yang sering terjadi dalam fisioterapi saraf terjepit dan bagaimana Sobat bisa menghindarinya.
Kesalahan dalam Fisioterapi Saraf Terjepit
Melakukan Latihan Tanpa Diagnosis yang Tepat
Kesalahan paling mendasar adalah memulai fisioterapi tanpa diagnosis medis yang akurat. Banyak orang langsung mencari latihan atau terapi dari internet tanpa mengetahui penyebab pasti nyeri yang dialami.
Padahal, saraf terjepit bisa disebabkan oleh berbagai faktor seperti hernia nukleus pulposus (HNP), cedera olahraga, atau postur tubuh yang buruk. Tanpa pemeriksaan dokter atau fisioterapis profesional, Sobat berisiko melakukan gerakan yang salah dan memperburuk kondisi.
Mengabaikan Rasa Nyeri saat Terapi
Sebagian orang berpikir “no pain, no gain” adalah prinsip yang benar dalam terapi. Padahal, dalam kasus saraf terjepit, rasa nyeri yang berlebihan adalah sinyal tubuh bahwa ada kerusakan lebih lanjut.
Memaksakan latihan saat nyeri justru dapat meningkatkan peradangan dan memperlambat proses penyembuhan. Sobat sebaiknya selalu menginformasikan rasa sakit yang muncul kepada fisioterapis agar latihan bisa disesuaikan.
Latihan yang Terlalu Berat atau Terlalu Cepat
Fisioterapi memerlukan proses bertahap. Kesalahan umum lainnya adalah melakukan latihan dengan beban atau intensitas terlalu tinggi sejak awal. Misalnya, langsung mengangkat beban berat atau melakukan gerakan peregangan ekstrem.
Dokter spesialis fisioterapi Kebumen menyebutkan bahwa hal ini dapat menambah tekanan pada saraf dan jaringan di sekitarnya. Sobat perlu mengikuti program latihan yang disesuaikan dengan kemampuan fisik dan perkembangan pemulihan.
Tidak Konsisten Menjalani Program
Banyak pasien saraf terjepit merasa membaik setelah beberapa sesi fisioterapi lalu menghentikan latihan. Padahal, pemulihan saraf membutuhkan waktu dan konsistensi.
Menghentikan terapi sebelum waktunya dapat menyebabkan gejala kambuh. Sobat perlu mengikuti seluruh program yang telah direncanakan oleh fisioterapis, termasuk latihan di rumah yang direkomendasikan.
Mengabaikan Koreksi Postur
Postur tubuh yang buruk adalah salah satu penyebab umum saraf terjepit. Namun, beberapa orang fokus hanya pada latihan tanpa memperbaiki kebiasaan postur harian seperti cara duduk, berdiri, atau mengangkat beban.
Akibatnya, meskipun fisioterapi berjalan, sumber masalah tetap ada dan cedera bisa berulang. Pastikan Sobat belajar menjaga postur tubuh yang benar sebagai bagian dari pemulihan.
Tidak Mengombinasikan dengan Perawatan Lain
Fisioterapi memang penting, tetapi untuk beberapa kasus, perawatan tambahan seperti konsumsi obat antiinflamasi, kompres panas/dingin, atau terapi manual dapat membantu proses penyembuhan.
Mengandalkan satu metode saja tanpa mempertimbangkan saran medis bisa membuat pemulihan lebih lama. Sobat sebaiknya mengikuti rekomendasi dokter dan mempertimbangkan pendekatan yang menyeluruh.
Mengabaikan Saran Profesional
Kesalahan terakhir yang sering terjadi adalah tidak mematuhi arahan fisioterapis. Ada pasien yang mengganti gerakan, menambah variasi latihan sendiri, atau melewatkan langkah-langkah pemanasan dan pendinginan.
Padahal, setiap instruksi fisioterapis telah dirancang berdasarkan kondisi fisik dan tingkat keparahan cedera Sobat. Mengabaikan saran ini bisa memperburuk keadaan.
Ingatlah bahwa proses penyembuhan memerlukan waktu, kesabaran, dan kepatuhan terhadap program yang disarankan. Dengan menghindari kesalahan-kesalahan di atas, peluang Sobat untuk pulih lebih cepat akan semakin besar.
Info Praktek Dokter Andi Sulistyo Nugroho, Sp. KFR
Fisioterapi untuk saraf terjepit memang dapat membantu pemulihan, tetapi hanya jika dilakukan dengan benar dan konsisten. Sobat perlu memastikan diagnosis tepat, mengikuti arahan profesional, serta menjaga postur dan gaya hidup sehari-hari.
Jika Sobat ingin konsultasi mengenai fisioterapi untuk penderita saraf terjepit, Sobat bisa bertemu dengan dokter Andi Sulistyo Nugroho, Sp. KFR. Beliau merupakan dokter spesialis fisioterapi Kebumen yang bekerja di RS PKU Muhammadiyah Sruweng dan RSUD dr. Soedirman.
Jadwal pelayanan dokter Andi di RS PKU Muhammadiyah Sruweng, Kebumen adalah setiap Selasa, Kamis dan Sabtu pukul 14.30 WIB – selesai. Untuk informasi lebih lanjut mengenai pelayanan beliau, silakan menghubugi admin di 0287-3872001/ 0878-7750-5050.
Sementara itu, dokter Andi melayani pasien di RSUD dr. Soedirman Kebumen pada setiap Senin sampai dengan Sabtu pukul 09.00 WIB – selesai. Bagi Sobat yang masih memiliki pertanyaan mengenai pendaftaran pelayanan beliau, Sobat bisa menghubungi CS melalui WA di 0819-4549-3888.
Itulah rekomendasi dokter spesialis fisioterapi yang bisa masyarakat Kebumen dan sekitarnya andalkan. Sobat bisa mendapatkan lebih banyak informasi terkait jadwal praktek dokter spesialis yang lain dengan mengakses situs praktekdokterspesialis.com.