
Efusi pleura adalah kondisi medis ketika terjadi penumpukan cairan berlebih di ruang pleura, yaitu area tipis antara paru-paru dan dinding dada. Cairan ini menurut dr. Tri Adi, Sp. P seharusnya hanya sedikit untuk membantu pelumasan.
Namun jika jumlahnya meningkat secara abnormal, dapat menyebabkan gangguan pernapasan dan ketidaknyamanan. Menurut dokter spesialis paru Jepara, kondisi ini bukan penyakit tunggal, melainkan gejala dari masalah kesehatan lain yang mendasarinya. Memahami penyebab dan gejalanya penting untuk deteksi dini dan penanganan yang tepat.
Penyebab Efusi Pleura
Penyebab efusi pleura bisa beragam, mulai dari infeksi hingga gangguan organ vital. Secara umum, penyebabnya dibagi menjadi dua kategori besar, yaitu transudatif dan eksudatif.
- Efusi Pleura Transudatif
Terjadi akibat ketidakseimbangan tekanan cairan dalam tubuh, misalnya karena gagal jantung kongestif. Pada kondisi ini, jantung tidak memompa darah secara efektif sehingga cairan merembes ke ruang pleura. - Efusi Pleura Eksudatif
Disebabkan oleh peradangan atau kerusakan jaringan di sekitar paru-paru yang meningkatkan kebocoran cairan dan protein. Biasanya terkait dengan infeksi, kanker, atau penyakit autoimun.
Beberapa penyebab umum efusi pleura antara lain:
- Gagal jantung kongestif – Penyebab paling umum tipe transudatif.
- Pneumonia – Infeksi paru yang dapat memicu penumpukan cairan eksudatif.
- Kanker paru atau metastasis kanker – Sel kanker dapat mengiritasi pleura dan memicu produksi cairan berlebih.
- Tuberkulosis (TBC) – Infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis yang dapat menyerang pleura.
- Penyakit hati atau ginjal – Gagal hati atau gagal ginjal dapat mengubah keseimbangan cairan tubuh.
- Emboli paru – Gumpalan darah di paru-paru yang menyebabkan peradangan.
Gejala Efusi Pleura
Gejala efusi pleura bergantung pada jumlah cairan yang menumpuk dan seberapa cepat kondisinya berkembang. Pada tahap awal, mungkin tidak ada keluhan yang dirasakan, tetapi saat cairan semakin banyak, gejalanya bisa semakin jelas, antara lain:
- Sesak napas – Gejala paling umum karena paru-paru tertekan oleh cairan.
- Nyeri dada – Biasanya terasa tajam dan memburuk saat bernapas dalam atau batuk.
- Batuk kering – Batuk yang menetap tanpa produksi dahak.
- Demam dan menggigil – Umumnya terjadi jika efusi disebabkan oleh infeksi.
- Penurunan berat badan – Terutama pada efusi akibat kanker atau TBC.
- Kelelahan – Akibat kurangnya oksigen yang masuk ke tubuh.
Jika dibiarkan tanpa penanganan, efusi pleura dapat menyebabkan komplikasi seperti kolaps paru (atelektasis) atau infeksi serius di ruang pleura (empiema).
Pentingnya Diagnosis dan Penanganan Dini
Diagnosis efusi pleura biasanya dilakukan melalui pemeriksaan fisik, foto rontgen dada, CT scan, dan prosedur torakosentesis untuk mengambil sampel cairan.
Menentukan penyebabnya sangat penting, karena terapi difokuskan pada penyakit yang mendasarinya, misalnya antibiotik untuk infeksi atau kemoterapi untuk kanker. Penanganan dini tidak hanya meringankan gejala tetapi juga mencegah kerusakan paru permanen.
Pilihan Dokter Spesialis Paru Terbaik di Jepara
Jika mengalami sesak napas atau nyeri dada yang tidak biasa, segera periksakan diri ke tenaga medis seperti dokter spesialis paru Jepara. Salah satu pilihannya adalah dr. Tri Adi Kurniawan, Sp. P, M. Kes. FISR.
Beliau adalah dokter paru yang berpraktek di RSUD Kartini Jepara. dr. Tri Adi, Sp. P praktek setiap hari Senin dan Rabu pukul 08.00 – 14.00 WIB, serta hari Jumat pukul 08.00 – 11.00 WIB. Bila ingin konsultasi dengan dr. Tri Adi, Sp. P, bisa membuat janji temu pada hari Selasa dan Kamis pukul 15.45 – 17.00 WIB.
Selain berpraktek di RSUD Kartini, dr. Tri Adi, Sp. P juga membuka praktek mandiri. Alamatnya berada di Jl. Dr. Sutomo No. 16, Kauman, Jepara. Jam buka prakteknya ialah setiap hari Senin – Sabtu pukul 17.00 – 20.00 WIB. Pendaftaran bisa Anda lakukan lewat telepon ke nomor 0857-4075-7747.
Bagi Anda yang mencari jadwal praktek dokter spesialis terbaik lainnya, silakan kunjungi laman praktekdokterspesialis.com.