Asam lambung memiliki peran penting dalam proses pencernaan. Namun, ketika produksinya berlebihan atau naik ke kerongkongan, kondisi ini menurut dr. Fathendra, Sp. PD dapat menimbulkan keluhan seperti nyeri ulu hati, mual, perut kembung, hingga sensasi panas di dada (heartburn).
Gangguan seperti ini sering dikaitkan dengan penyakit gastroesophageal reflux disease (GERD) atau dispepsia. Mengendalikan asam lambung menjadi langkah penting agar kualitas hidup tetap terjaga.
Memahami Penyebab Asam Lambung Naik
Sebelum mengetahui cara mengendalikannya, penting untuk memahami penyebab terjadinya peningkatan asam lambung. Beberapa faktor pemicu menurut dokter penyakit dalam Blora antara lain:
- Pola makan tidak teratur seperti makan larut malam atau langsung tidur setelah makan.
- Konsumsi makanan pemicu seperti makanan pedas, asam, atau berlemak tinggi.
- Gaya hidup kurang sehat seperti merokok, minum alkohol, dan kurang olahraga.
- Stres berlebihan yang dapat memicu peningkatan produksi asam.
- Kelebihan berat badan yang memberi tekanan pada lambung.
Memahami penyebab ini akan membantu menentukan langkah pencegahan dan pengendalian yang tepat.
Cara Mengendalikan Asam Lambung
Ada beberapa cara efektif untuk mengendalikan asam lambung agar tidak mengganggu aktivitas sehari-hari.
1. Mengatur Pola Makan
Pola makan yang teratur membantu menjaga keseimbangan produksi asam lambung. Usahakan makan dalam porsi kecil namun sering, hindari makan berlebihan dalam satu waktu.
2. Menghindari Makanan Pemicu
Kurangi atau hindari makanan yang diketahui memicu naiknya asam lambung, seperti:
- Makanan pedas dan asam
- Gorengan dan makanan berlemak tinggi
- Cokelat dan kafein
- Minuman bersoda
3. Tidak Langsung Tidur Setelah Makan
Berikan jeda sekitar 2–3 jam sebelum berbaring atau tidur setelah makan. Hal ini mencegah asam lambung naik ke kerongkongan akibat posisi tubuh yang datar.
4. Menjaga Berat Badan Ideal
Berat badan berlebih memberi tekanan tambahan pada perut dan katup lambung, sehingga memicu refluks asam. Menurunkan berat badan secara bertahap dapat membantu mengurangi keluhan.
5. Mengelola Stres
Stres dapat memicu peningkatan asam lambung melalui mekanisme hormon. Lakukan relaksasi seperti meditasi, yoga, atau hobi yang menenangkan pikiran.
6. Mengubah Gaya Hidup
Hentikan kebiasaan merokok dan mengonsumsi alkohol. Kedua hal ini dapat merusak lapisan pelindung lambung dan melemahkan katup esofagus bawah, sehingga memicu refluks.
7. Tidur dengan Posisi Kepala Lebih Tinggi
Mengatur posisi kepala lebih tinggi sekitar 15–20 cm saat tidur dapat mencegah asam lambung naik. Gunakan bantal tambahan atau atur posisi tempat tidur.
Kapan Harus ke Dokter?
Jika gejala asam lambung sering kambuh, tidak membaik meski sudah mengubah gaya hidup, atau disertai gejala berat seperti nyeri dada, sulit menelan, atau muntah darah, segera periksakan diri ke dokter.
Penanganan medis mungkin diperlukan, baik melalui pemberian obat penurun asam lambung maupun pemeriksaan lebih lanjut.
Jadwal Praktek Dokter Spesialis Penyakit Dalam di Blora
Mengendalikan asam lambung tidak hanya bergantung pada obat, tetapi juga membutuhkan perubahan pola makan, gaya hidup, dan manajemen stres.
Dengan pengendalian yang baik, risiko komplikasi dapat diminimalkan dan kualitas hidup tetap terjaga. Jika merasa asam lambung semakin parah, alangkah baiknya untuk berkonsultasi dengan dr. Fathendra Arifqi Rushady, Sp. PD.
Dokter penyakit dalam Blora ini berpraktek di RS PKU Muhammadiyah Blora. Melansir dari Instagram resmi rumah sakit @rspkublora, jadwal praktek dr. Fathendra, Sp. PD ialah setiap hari Senin sampai dengan Jumat pukul 08.00 WIB – selesai. dr. Fathendra melayani pasien umum maupun BPJS.
Untuk melakukan pendaftaran konsultasi bersama dr. Fathendra, Sp. PD, bisa lewat website www.pkublora.id atau nomor WA di 0852-2511-6868. Bisa juga lewat booth pendaftaran RS PKU Muhammadiyah Blora dan aplikasi Mobile JKN.
Cari tahu jadwal praktek dokter spesialis lain di Blora dan sekitarnya hanya di website praktekdokterspesialis.com.
